Nilai realisasi Mei setara dengan 13,7 persen dari total pagu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang sebesar Rp40 triliun.
"Kalau tahun ini, Rp5,5 triliun sudah dibelanjakan hingga Mei dari pagu tahun ini yang cukup signifikan, yaitu Rp40 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
Anggaran itu digunakan untuk pembangunan klaster infrastruktur serta noninfrastruktur. Untuk realisasi klaster infrastruktur tercatat sebesar Rp3,4 triliun dari pagu Rp36,7 triliun. Anggaran digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kementerian koordinator dan kementerian lain, serta gedung Otorita IKN (OIKN).
Kemudian, untuk pembangunan tower rusun ASN dan pertahanan keamanan (hankam), rumah tapak menteri, dan rumah sakit IKN. Anggaran juga digunakan untuk pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN, serta bandara VVIP.
Selanjutnya, realisasi klaster infrastruktur digunakan untuk penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan), dan pengendalian banjir IKN.
Baca juga: PUPR Pastikan Istana Presiden di IKN Siap Ditempati pada Juli |
Klaster noninfrastruktur telan biaya Rp2 triliun
Sementara untuk realisasi klaster noninfrastruktur, tercatat pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 triliun dari pagu Rp3,3 triliun.
Anggaran digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan; laporan dan rekomendasi kebijakan pada kementerian/lembaga (K/L); kegiatan pemetaan, pemantauan, dan evaluasi; dukungan pengamanan Polri; serta operasional OIKN.
Diketahui, total anggaran yang disalurkan untuk pembangunan IKN mencapai Rp72,5 triliun, dengan rincian alokasi dana pada APBN 2022 sebesar Rp5,5 triliun, APBN 2023 sebanyak Rp27 triliun, dan pagu APBN 2024 sebesar Rp40 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News