"Kesempatan hanya tinggal tiga bulan, dari sisi jumlah partisipan, kita berharap dari profesional maupun sektor formal lainnya," ungkap Sri, Mulyani, ditemui di kantor pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017).
Menurut Sri Mulyani, dalam meningkatkan tax amnesty, otoritas pajak akan terus menjalankan sosialisasi terlebih dahulu, agar bisa lebih menggaet peserta baru dari profesi maupun sektor tertentu yang belum ikut tax amnesty.
baca : Penerimaan Pajak Rp1 Triliun Bisa Gaji 10 Ribu Polisi
"Sosialisasi yang akan dilakukan setelah melalui evaluasi dalam tujuh bulan pelaksanaan program amnestu pajak dan spesifik kita upayakan kepada WP potensial yang berkontribusi secara langsung ke penerimaan negara. Kita bakal lakukan berdasarkan data yang kita miliki di 2016 dan 2017. Segmen mana yang mampu kita generate penerimaan pajak," jelas Sri Mulyani.
Mantan Managing Director World Bank ini pun memastikan, bahwa kalangan profesi maupun sektor tertentu yang menjadi target peserta tax amnesty merupakan WP yang meraih pendapatan di atas rata-rata, tapi belum signifikan membantu penerimaan pajak untuk negara.
"Untuk segmen kegiatan yang memang formal dan selama ini potensinya masih kecil, apakah dari pertambangan, perikanan atau kegiatan ekonomi berdasarkan struktur produksinya. Kita akan coba lakukan itu," terang Sri Mulyani.
Selain itu, lanjut dia, sektor UMKM juga terus menjadi sasaran dalam mencari peserta program tax amnesty di periode ketiga. Tapi, sektor UMKM belum menjadi sasaran utama, karena selama tiga periode sektor UMKM masih bergerak flat dan belum ada peningkatan yang signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
