Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak.
Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak.

Sri Mulyani Ibaratkan Kartel Perdagangan seperti Penyumbatan di Jantung

Suci Sedya Utami • 23 Februari 2017 06:59
medcom.id, Jakarta: Praktik kartel atau penguasaan sekelompok orang dalam kegiatan perdagangan di Indonesia masih sangat kentara sehingga membuat biaya ekonomi makin tinggi.
 
Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai kartel sebagai penyakit paling berbahaya. Dirinya mengibaratkankan kartel seperti penyumbatan peredaran darah di jantung.
 
Ini karena praktik kartel membuat siklus perdagangan tersumbat. Hal tersebut disampaikan Ani saat memberikan arahan dalam rapat kerja nasioal Kementerian Perdagangan.

"Seperti tubuh manusia, dia (kartel) adalah penyumbat di jantung," kata Ani di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu 22 Februari 2017.
 
Oleh karenanya, dia meminta pada jajaran Kementerian Perdagangan (kemendag) agar tak membiarkan praktik tersebut berlangsung lebih jauh dan membuat perdagangan nasional menjadi buruk karena dikuasai segelintir orang saja dan merugikan banyak masyarakat.
 
"Jadi, kalau bapak ibu sekalian membiarkan itu terjadi, ibarat kita bisa shock tiba-tiba dan mati. Maka kita terus bersihkan sumbatan di jantung kita. Saya rasa Kemendag memiliki peran yang sangat penting," jelas dia.
 
Sekadar informasi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pun telah banyak meneliti dugaan terjadinya praktik kartel di Indonesia, di antaranya seperti perdagangan unggas, daging ayam, pengadaan kapal, hingga yang terbaru yakni kartel motor skuter matik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan