Menurut Sri Mulyani menjelaskan dana tersebut dikelola oleh Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) selaku penyelenggara event olahraga terbesar se-Asia itu bersama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Dana tersebut digunakan INASGOC untuk seluruh persiapan, pembukaan, penyelenggaraan, hingga penuntasan penyelenggaraan Asian Games," kata Sri Mulyani dilansir dari laman Facebooknya di Jakarta, Senin, 3 September 2018.
Selama penyiapan/pembinaan atlet dalam periode 2015 sampai dengan 2018, APBN juga telah mendanai Rp2,1 triliun. Dana itu termasuk bonus yang digelontorkan oleh pemerintah baik untuk atlet, pelatih, maupun official.
Sementara itu investasi sektor konstruksi sekitar Rp13,7 triliun untuk Jakarta dan Palembang. Pembiayaan dari APBN untuk sektor ini juga telah disiapkan sejak 2015 hingga 2018.
Dirinya menambahkan, semua fasilitas di kawasan olahraga Senayan-Jakarta dan di kawasan Jakabaring-Palembang, infrastruktur jalan, termasuk LRT, semuanya bisa digunakan masyarakat setelah Asian Games. Termasuk apabila ada kegiatan olahraga internasional di kemudian hari.
"Masyarakat membutuhkan ruang untuk berolahraga, berinteraksi dan beraktivitas supaya tetap sehat, produktif, dan terus kreatif positif. Kita akan menjaga aset negara untuk semaksimal mungkin manfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News