"Kami melanjutkan kepercayaan ini pada kuartal keempat tahun ini dan pada 2023," tutur Sri Mulyani dalam acara 4th Indonesia Fintech Summit-Moving Forward Together Day 2, Jumat, 11 November 2022.
Untuk itu, pemerintah akan terus menjaga inflasi agar dapat mempertahankan daya beli rumah tangga yang kuat saat ini.
Sri Mulyani menyebutkan tren konsumsi rumah tangga menengah ke atas ke depannya berpotensi akan masih tumbuh kuat, salah satunya tercermin dari simpanan di bank.
Jika melihat tabungan rumah tangga dengan nominal di atas Rp2 miliar dalam sistem perbankan, tingkat pertumbuhan tabungan golongan tersebut masih tumbuh dua digit, yakni 10 persen atau di atas tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara nasional.
Baca juga: BI: Presidensi G20 Indonesia Dorong Penguatan Ekonomi Nasional dan Global |
Dengan demikian, rumah tangga kelas menengah ke atas masih memiliki daya beli. "Ketika kita dapat mengelola pandemi, di saat itulah mengapa orang memiliki mobilitas yang lebih baik dan mulai menggunakan daya beli mereka," tambahnya.
Selain konsumsi rumah tangga, dirinya menegaskan investasi juga harus dipastikan cukup sehat agar bisa terus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi domestik.
Pada kuartal ketiga tahun ini, investasi yang terlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mampu tumbuh 4,96 persen (yoy) atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yakni 3,5 persen (yoy).
Oleh karena itu, Bendahara Negara akan memastikan inflasi domestik terus moderat atau cukup rendah agar momentum pertumbuhan terus berlanjut.
"Jadi bagi kami, bagaimana kami akan membangun momentum investasi. Jika ekonomi tumbuh stabil dan cukup tinggi, dunia usaha akan memiliki kepercayaan diri untuk berinvestasi," ucap Menkeu.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News