Suku bunga The Fed
Dikutip dari landx.id, suku bunga The Fed adalah tolok ukur utama untuk suku bunga lain dalam perekonomian. Dikenal juga sebagai suku bunga dana federal dan turut menjadi tolok ukur bagi suku bunga hipotek, pinjaman mobil, dan suku bunga kartu kredit. Pasalnya suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate ini menjadi acuan bagi perbankan untuk dapat meminjamkan atau meminjam uang dari Fed.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketika kenaikan suku bunga The Fed terjadi, maka akan semakin mahal bagi bank untuk meminjam uang. Hal ini dapat menyebabkan suku bunga pinjaman dan produk kredit perbankan menjadi lebih tinggi, sehingga dapat mengurungkan niat masyarakat untuk meminjam di bank.
Sebaliknya, ketika Fed menurunkan suku bunganya, maka menjadi lebih murah bagi bank untuk meminjam uang. Rendahnya tingkat bunga pinjaman yang nantinya dibayarkan dapat mengarahkan masyarakat untuk meminjam uang keperluannya seperti dana usaha.
Cara The Fed tetapkan suku bunga
The Fed menetapkan suku bunga berdasarkan penilaiannya terhadap kondisi ekonomi dan tujuan kebijakannya. Misalnya, jika The Fed percaya ekonomi tumbuh terlalu cepat dan inflasi meningkat, maka bank sentral AS ini akan cenderung memutuskan untuk menaikkan suku bunga untuk membantu memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan inflasi.
Di sisi lain, jika The Fed percaya ekonomi tidak tumbuh cukup cepat dan ada risiko deflasi, maka keputusan akan cenderung mengarah pada penurunan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mencegah deflasi.
Artinya, rendahnya tingkat bunga bank akan menstimulasi masyarakat untuk mengajukan pinjaman bank dan aktivitas ekonomi diharapkan dapat lebih aktif.
Baca juga: Ini Penyebab Perkasanya Rupiah di Awal Pekan, Cekidot! |
Dampak suku bunga The Fed
Suku bunga The Fed memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian secara keseluruhan, karena dapat mempengaruhi biaya pinjaman, pengeluaran, dan tabungan. Misalnya, jika The Fed menaikan suku bunga maka dapat mencegah peminjaman dan pengeluaran yang dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih lambat.
Di sisi lain, jika Fed menurunkan suku bunga, hal itu dapat mendorong peminjaman dan pengeluaran, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
Namun, suku bunga Fed dapat berdampak negatif pada nilai dolar AS, serta harga aset keuangan seperti saham dan obligasi. Misalnya, jika Fed menaikkan suku bunganya, itu dapat membuat dolar AS lebih menarik bagi investor asing, yang dapat menyebabkan apresiasi dolar dan penurunan harga saham dan obligasi.
Di sisi lain, jika Fed menurunkan suku bunganya, hal itu dapat membuat dolar AS kurang menarik bagi investor asing, yang dapat menyebabkan depresiasi dolar dan kenaikan harga saham dan obligasi.
Singkatnya, suku bunga Fed dapat memiliki efek positif dan negatif pada perekonomian, tergantung pada tingkat penetapannya dan kondisi ekonomi yang coba diatasi.
Pengaruh suku bunga The Fed ke Indonesia
Suku bunga Fed adalah tolok ukur utama untuk suku bunga di Amerika Serikat. Sementara suku bunga The Fed dimaksudkan untuk mencapai tujuan kebijakan bank sentral dalam ekonomi AS, hal itu juga dapat mempengaruhi investasi negara lain, termasuk di Indonesia.
Salah satu pengaruh suku bunga The Fed terhadap investasi di Indonesia terlihat pada nilai rupiah. Ketika The Fed menaikkan suku bunganya, hal itu dapat membuat dolar AS lebih menarik bagi investor asing yang dapat menyebabkan apresiasi dolar dan penurunan nilai rupiah.
Hal ini dapat membuat aset Indonesia seperti saham dan obligasi menjadi kurang menarik bagi investor asing. Akibat kenaikan suku bunga The Fed ini, dapat menyebabkan penurunan permintaan atas aset tersebut dan penurunan harganya.
Di sisi lain, ketika The Fed menurunkan suku bunganya, hal itu dapat membuat dolar AS kurang menarik bagi investor asing, yang dapat menyebabkan depresiasi dolar dan membuat rupiah terapresiasi. Hal ini dapat membuat aset Indonesia lebih menarik bagi investor asing, yang dapat menyebabkan peningkatan permintaan atas aset tersebut dan kenaikan harganya.
Selain berdampak pada nilai rupiah, suku bunga The Fed juga dapat mempengaruhi investasi di Indonesia melalui dampaknya terhadap lingkungan ekonomi global secara keseluruhan.
Ketika The Fed menaikkan suku bunganya, hal itu dapat menandakan bank sentral mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang dapat menyebabkan pengetatan kondisi keuangan secara global.
Hal ini dapat mempersulit bisnis dan individu di Indonesia untuk mengakses kredit dan membiayai investasi, yang dapat menyebabkan penurunan investasi di negara tersebut.
Di sisi lain, ketika The Fed menurunkan suku bunganya, hal itu dapat menandakan bank sentral mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi dan deflasi, yang dapat menyebabkan pelonggaran kondisi keuangan secara global.
Hal ini dapat memudahkan bisnis dan individu di Indonesia untuk mengakses kredit dan pembiayaan investasi, yang dapat mendorong peningkatan investasi di dalam negeri.
Secara keseluruhan, suku bunga The Fed dapat memberikan pengaruh tidak langsung terhadap investasi di Indonesia melalui dampaknya terhadap nilai rupiah dan lingkungan ekonomi global.
Namun, penting untuk dicatat bahwa suku bunga The Fed hanyalah salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi investasi di Indonesia, dan seringkali kondisi ekonomi dan keuangan lokal merupakan faktor penentu investasi yang lebih penting di negara tersebut.
Baca juga: Hati-hati Investor! IHSG Baru Menguat Sedikit, Eh Sudah Nyungsep Aja |
Suku bunga The Fed dan BI
Dalam hasil keputusan rapat FOMC terakhir yang diputuskan pada 14 Desember 2022, The Fed memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunganya sebanyak 50 basis poin. Sehingga, suku bunga The Fed saat ini menjadi 4,25 persen sampai 4,50 persen.
Sementara, RDG Bank Indonesia yang diumumkan pada 19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen.
Suku bunga The Fed dan suku bunga acuan di Indonesia dapat dibandingkan dalam hal tingkat dan trennya dari waktu ke waktu. Namun, penting untuk dicatat bahwa suku bunga The Fed terutama ditujukan untuk mencapai tujuan kebijakan bank sentral dalam perekonomian AS.
Sedangkan suku bunga acuan di Indonesia utamanya ditujukan untuk mencapai tujuan kebijakan bank sentral dalam perekonomian Indonesia. Dengan demikian, kedua suku bunga tersebut tidak selalu bergerak ke arah yang sama atau dengan jumlah yang sama.
Secara umum, suku bunga The Fed dan suku bunga acuan di Indonesia dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang serupa, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas keuangan. Namun, tingkat dan tren tertentu dari setiap suku bunga akan bergantung pada kondisi ekonomi dan tujuan kebijakan masing-masing negara.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*