Agenda edukasi yang menyasar implementasi keuangan inklusif bagi pelaku usaha dan UMKM dari kalangan kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia ini diadakan di Grand Savero Hotel Bogor, Selasa, 22 Maret 2021.
Inklusi keuangan adalah akses bagi setiap orang atau bisnis untuk bisa memanfaatkan produk ataupun layanan keuangan dari transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, hingga asuransi. Tersedianya lebih dari 28 ribu kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia, dianggap penting untuk mempercepat program pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam agenda tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang disertai dengan penyerahan simbolik dukungan mitra terkait terhadap Kader Pemuda Muhammadiyah.
Penyerahan simbolik itu antara lain pembiayaan syariah ACMI kepada Usaha PP Muhammadiyah, digitalisasi keuangan inklusi layanan syariah Link Aja, penyerahan 100 KUR BSI dan 1.000 buku tabungan BSI untuk pelaku UMKM Pemuda Muhammadiyah, serta penyaluran 4.000 tabungan emas berikut 1.000 keagenan syariah.
"Kami berterima kasih terhadap kepercayaan Pemerintah melalui mitra yang terlibat seperti Pegadaian Syariah, Bank Syariah Indonesia, Layanan Syariah Link Aja, SNKI, dan Asosiasi CEO MM Indonesia," kata Bendahara Umum PP Muhammadiyah Zaedi Basiturozak, dalam keterangan resminya, Senin, 22 Maret 2021.
Zaedi berharap, sinergi dengan PP Pemuda Muhammadiyah mampu menggerakkan roda ekonomi nasional terutama di sektor UMKM secara lebih cepat.
"PP Pemuda Muhammadiyah menyambut baik upaya pemerintah membangun sinergi permodalan dalam rangka meningkatkan atau mendampingi UMKM sehingga harapannya mereka bangkit dan pulih di tengah situasi pandemi ini," jelasnya.
Sementara itu Ketua Ekonomi PP Pemuda Muhammadiyah Horo Wahyudi mengungkapkan bahwa acara edukasi ini termasuk dalam rangka bangun Gerakan Pengusaha Berkemajuan yang telah digagas PP Pemuda Muhammadiyah melalui beragam program.
Dengan adanya MoU, Horo mengungkapkan ke depan kader-kader Pemuda Muhammadiyah di tiap daerah se-Indonesia akan digerakkan menjadi agen produk ekonomi inklusif terkait, baik dari Pegadaian Syariah maupun perbankan syariah.
"Acara ini targetnya adalah bagaimana teman-teman Pemuda apalagi yang bergerak di UMKM lebih terfokus dan faham tentang keuangan syariah dan kemanfaatannya. Kedua, bagaimana UMKM mampu menyerap dana dari perbankan melalui bank syariah seperti BSI dan sebagainya. Harapannya teman-teman pemuda Muhammadiyah se-Indonesia dan mahasiswa lebih terbuka tentang keuangan syariah," jelas Horo.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Cak Nanto berharap lembaga terkait ikut untuk memberikan pendampingan bagi ribuan kader yang terlibat.
"Ikhtiar ini semoga dilancarkan dan saya berharap tidak berhenti pada acara ini sehingga saya berharap dukungan untuk mendidik kader-kader Muhammadiyah sebagai anak bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa," jelasnya.
Menjawab Cak Nanto, Deputi 1 Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berkomitmen untuk menjalin kesinambungan kerja sama dengan PP Pemuda Muhammadiyah.
"Kami apresiasi sekali kepada Cak Nanto yang punya visi ke depan yang sangat baik untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News