Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Medcom.id

Ekonomi RI Masih Menggeliat, Ini 5 Sumber Pertumbuhannya!

Antara • 17 Maret 2023 18:38
Nusa Dua: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan, ada lima sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia untuk jangka panjang guna mendukung kesejahteraan rakyat.
 
"Tahun lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen dan tahun ini kami berharap 5,0 persen sampai 5,3 persen," kata Suahasil Nazara pada seminar internasional terkait penilaian kredit di Nusa Dua, Bali, Jumat, 17 Maret 2023.


1. Hilirisasi sumber daya alam


Suahasil menjelaskan, sumber pertumbuhan ekonomi baru yang pertama adalah hilirisasi sumber daya alam yang memiliki nilai tambah tinggi.
 
Menurutnya, sumber daya alam di Indonesia perlu diproses lebih lanjut di Tanah Air, baik jangka pendek hingga jangka panjang, sehingga menciptakan investasi dan lapangan kerja baru.


2. Belanja produk lokal


Selanjutnya, penggunaan produk lokal. Pada tahun ini, belanja produk lokal ditargetkan mencapai 95 persen dengan nilai mencapai sekitar Rp1.171 triliun.

Dalam pemaparannya, Suahasil menjelaskan sebanyak 3,4 juta produk lokal sudah terdaftar dalam katalog elektronik.


3. Ekonomi digital


Sumber ketiga, sambung dia, akselerasi ekonomi digital. Pasalnya, Indonesia menguasai sekitar 40 persen atau sebesar USD77 miliar dari total nilai transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara berdasarkan laporan e-Conomy South East Asia pada 2022.
 
Ia pun menyakini transaksi ekonomi digital Indonesia terus tumbuh signifikan yang saat ini mencapai 22 persen dibandingkan 2021.
 
Baca juga: Bisakah Indonesia Terapkan Ekonomi Sirkular?


4. Transisi energi


Pembangunan yang menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT) juga menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang dalam transisi menuju ekonomi hijau.
 
Transisi menuju ekonomi hijau bukan saja pembangunan EBT, namun juga mengurangi karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan.


5. Penguatan UMKM


Suahasil mengungkapkan, UMKM merupakan salah satu pilar dalam struktur ekonomi Tanah Air. Dalam pemaparannya disebutkan, Indonesia memiliki sebanyak 63,9 juta usaha mikro atau sekitar 99,62 persen dari total keseluruhan usaha di Tanah Air.
 
Sayangnya, sekitar 45 juta pelaku usaha kecil dan menengah masih membutuhkan tambahan pembiayaan.
 
Dari jumlah itu, sebanyak 18 juta usaha kecil dan menengah termasuk ultra mikro yang belum mendapatkan akses keuangan, berdasarkan analisis Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 2022.
 
"Penilaian kredit, salah satunya dari penyedia alternatif penilaian kredit (ICS), diharapkan dapat memberikan terobosan bagi pelaku UMKM agar dapat mengakses keuangan," pungkas Suahasil.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan