Pinjaman tersebut akan digunakan dalam meningkatkan jaringan transmisi PLN, otomatisasi jaringan listrik, fasilitas penyimpanan limbah berbahaya, digitalisasi proses bisnis PLN hingga pembangunan SPBU listrik.
"Program ini akan meningkatkan akses ke energi berkelanjutan dan andal di kawasan barat dan tengah Pulau Jawa, wilayah yang dihuni 41 persen penduduk Indonesia. Termasuk sekitar 30 juta warga miskin atau yang hidup dekat garis kemiskinan,” kata Spesialis Keuangan Senior ADB Daniel Miller dalam keterangan resmi, Senin, 13 Desember 2021.
Lima provinsi yang menjadi sasaran pengembangan energi bersih PLN:
- Banten.
- Jawa Tengah.
- DKI Jakarta.
- Jawa Barat.
- Yogyakarta.
"Ini akan membantu mengubah daerah miskinnya menjadi mesin pertumbuhan melalui agroindustri, pariwisata, dan UMK," tambah dia.
Selain itu, ADB akan mengelola hibah sebesar USD500 ribu dari e-Asia Republik Korea dan Dana Kemitraan Pengetahuan untuk program tersebut. Bantuan teknis ini untuk mendanai pelatihan staf PLN dalam pemanfaatan teknologi.
Termasuk perencanaan dan otomatisasi sistem jaringan listrik, operasi jaringan dengan peningkatan jumlah kapasitas pembangkit terbarukan, layanan pengisian kendaraan listrik, dan sistem penyimpanan energi skala utilitas.
Kemitraan negara ADB untuk Indonesia, 2020-2024, berfokus pada peningkatan pemulihan ekonomi Indonesia melalui infrastruktur energi yang berkelanjutan dan tangguh.
Di bawah pinjaman berbasis hasil, pencairan dana dikaitkan dengan pencapaian hasil program untuk meningkatkan akuntabilitas dan efektivitas reformasi pemerintah dengan menciptakan insentif untuk memberikan dan mempertahankan hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News