Mengutip Antara, Jumat, 13 Mei 2022, pada 2021 inklusi keuangan di Tanah Air meningkat menjadi 83,6 persen dari 2020 yang sebesar 81,4 persen.
"Pencapaian ini sejalan dengan penggunaan elektronik berbasis seluler yang meningkat 2,5 kali lipat pada 2021 dibanding tahun sebelumnya," ucap Iskandar dalam Side Event Presidensi G20: Seminar Sinergi Membangun UMKM Tangguh Pascapandemi.
Menurut dia, keuangan digital memiliki peranan dalam pemulihan ekonomi nasional karena beberapa hal, di antaranya keuangan digital dapat mengarah pada inklusi keuangan yang lebih tinggi, hingga membantu masyarakat beralih dari transaksi keuangan berbasis tunai dengan transaksi platform digital yang lebih aman.
Selain itu peranan keuangan digital lainnya dalam pemulihan ekonomi nasional adalah memperluas akses keberagaman produk dan layanan keuangan.
Melalui salah satu agenda utama Presidensi G20 yaitu transformasi ekonomi berbasis digital, Iskandar menuturkan Indonesia akan mengarahkan kerja sama untuk menciptakan hasil yang konkrit, salah satunya pengembangan literasi dan keterampilan digital yang lebih inklusif dan produktif.
Dengan demikian, ia berharap, kerja sama dengan pemangku kepentingan keuangan inklusif dapat terus dipertahankan dan diperkuat. "Saya berharap momentum Presidensi G20 dapat menjadi motor pengembangan ekosistem pendorong kolaborasi dan inovasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News