"Untuk meningkatkan ketahanan eksternal, dengan meningkatkan kinerja ekspor sehingga surplus neraca perdagangan bisa bertahan dan meningkatkan daya tarik investasi sehingga asing mau menanamkan modalnya ke Indonesia," kata Ariston, dilansir Antara, Rabu, 22 November 2023.
baca juga: Waduh, Pemerintah Ngeri Ekonomi Tiongkok Melambat |
Ariston menuturkan produk-produk ekspor ke depan seharusnya bukan lagi dalam bentuk bahan mentah saja melainkan berupa barang bernilai tambah tinggi sehingga memberikan nilai ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia.
"Kinerja ekspor tentu tidak bergantung pada ekspor raw material saja, porsi produksi barang yang punya nilai tambah dalam ekspor ditingkatkan," ujar dia.
Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 mencapai USD3,48 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada September 2023 sebesar USD3,41 miliar.
Surplus neraca perdagangan tersebut utamanya ditopang oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas yang mencapai USD5,31 miliar, relatif stabil dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar USD5,33 miliar.
Kinerja positif tersebut didukung oleh tetap kuatnya ekspor nonmigas terutama komoditas batubara, produk logam mulia dan perhiasan, serta produk manufaktur alas kaki dan besi baja.
Untuk itu, pemerintah harus mampu memaksimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mengolah sumber daya alam (SDA) dari bahan mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi terutama melalui hilirisasi industri.
Di samping itu, iklim investasi juga harus semakin menarik bagi para investor dengan kebijakan-kebijakan yang mempermudah investor mengembangkan usahanya di Indonesia.
Serapan investasi dan tenaga kerja
Menurut Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sepanjang triwulan III 2023 mencapai Rp374,4 triliun, tumbuh 21,6 persen dibandingkan capaian periode yang sama pada tahun sebelumnya.Capaian realisasi investasi sepanjang Juli-September 2023 itu tumbuh tujuh persen dibandingkan capaian pada triwulan sebelumnya (q to q) dan berhasil menyerap 516.467 orang tenaga kerja Indonesia (TKI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News