Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Siap-siap! Ada Insentif Pajak hingga 200% bagi Investor yang Dukung Program Vokasi

Husen Miftahudin • 21 Maret 2022 13:16
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah akan memberi insentif pajak hingga 200 persen dari investasi yang dilakukan perusahaan atau industri yang mendukung pelatihan vokasi.
 
"Saya berharap program link and match dengan pola ini dapat terus didorong dan direalisasikan, karena bagi dunia industri, artinya ini dilakukan sesuai kebutuhan," ujar Airlangga, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 21 Maret 2022.
 
Airlangga menjelaskan, biaya program pelatihan vokasi ditalangi oleh industri dan akan dibayar pemerintah sampai dua kali lipatnya. "Atau bisa dibilang mendapatkan insentifnya 100 persen," tuturnya.

Ia berharap dukungan program pelatihan vokasi dari para industri akan membuat Indonesia lebih siap dan sinergis untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan ketidakpastian.
 
Menurutnya, pelatihan vokasi merupakan solusi untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terampil. Dengan begitu, maka insan pelatihan vokasi akan memegang peranan penting untuk kemajuan Indonesia di masa depan.
 
"Dalam menyiapkan tenaga kerja menghadapi berbagai tantangan ke depan, Kementerian Ketenagakerjaan sebagai koordinator pembinaan pelatihan vokasi harus terus bersama-sama seluruh unsur Pemerintah Pusat dan Daerah, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), serta masyarakat untuk tetap selalu adaptif dan inovatif terhadap perubahan, terutama dalam pengembangan kompetensi digital," sebut dia.
 
Airlangga mengakui isu ketenagakerjaan selalu menjadi salah satu bagian penting dalam kemajuan perekonomian sebuah negara. Ketenagakerjaan di Indonesia menjadi bagian integral dari upaya pencapaian tujuan bernegara yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan keadilan sosial.
 
Dalam konteks ketenagakerjaan, terdapat lima alasan peran investasi sangat penting, yakni untuk membuka lapangan kerja, memperbesar peluang alih teknologi dan pengetahuan, memperkuat kualitas SDM, mendorong peningkatan produktivitas, serta memberi sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
 
"Perbaikan produktivitas tenaga kerja hanya dapat dilakukan dengan dukungan kualitas SDM yang mumpuni. Kualitas SDM mumpuni akan memperbaiki tingkat produktivitas, dan tentunya akan menjadi pertimbangan utama investor dalam dan luar negeri ketika akan menanamkan modalnya di Indonesia," tuturnya.
 
Terjadinya pandemi covid-19 juga mengakibatkan akselerasi sektor digital dan mempercepat terwujudnya revolusi industri 4.0. Pasca pandemi dan ke depannya, dunia kerja membutuhkan fleksibilitas, peningkatan kompetensi untuk menghadapi the future of goods yang tidak terbatas terhadap ruang maupun waktu, serta adanya keseimbangan kerja dan hidup (work-life balance).
 
"Semua tenaga kerja harus bersiap dan terbiasa menghadapi pola pengembangan diri sepanjang hayat. Artinya pelatihan vokasi untuk reskilling dan upskilling adalah bagian dari lifelong learning sebagai upaya work-life balance," jelas dia.
 
Airlangga juga berharap kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan semua stakeholders terkait lainnya untuk terus mengembangkan pelatihan vokasi di seluruh Indonesia, baik melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Pemerintah, maupun pusat pelatihan yang diadakan pihak swasta tertentu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan