"Ini indikatif PEN yang sudah ada di dalam APBN kita, kita sekarang bagi menjadi tiga saja, kesehatan tetap yang besar Rp122 triliun, kemudian perlinsos Rp154 triliun, dan penguatan ekonomi Rp178 triliun," kata dia dalam rapat dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2022.
Pada dua tahun sebelumnya, realisasi anggaran PEN memang selalu di bawah dari alokasi pagu yang disediakan. Tercatat, realisasi program PEN 2020 hanya sebesar Rp575,85 triliun, sedangkan realisasi sementara program PEN tahun lalu sebesar Rp658,6 triliun atau hanya 88,4 persen dari pagu.
Sri Mulyani menambahkan, alokasi PEN terbesar tahun ini adalah klaster kesehatan yang mencapai Rp12,5 triliun. Ia menyebut, alokasi anggaran kesehatan ini akan digunakan untuk membayar biaya perawatan pasien hingga pelaksanaan vaksinasi, sekaligus antisipasi kenaikan kasus belajar dari varian delta lalu.
"Ini yang akan tertagihkan (biaya perawatan pasien) di 2022 ada Rp23 triliun tagihan di 2021, yang akan dibayarkan di 2022. Jadi untuk kesehatan ini, untuk treatment under budgeting, karena realisasinya begitu terjadi kenaikan, pasti realisasinya menjadi tinggi," ungkapnya.
Untuk perlindungan sosial, pemerintah akan tetap mengalokasikan Rp154,8 triliun dalam program lanjutan bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembaku, kartu prakerja, BLT desa, jaminan kehilangan pekerjaan, dan antisipasi perluasan perlinsos guna membantu masyarakat rentan dan miskin.
Sementara dalam klaster penguatan ekonomi yang mencapai Rp178,3 triliun meliputi program padat karya, dukungan pariwisata/ekonomi kreatif, program ketahanan pangan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kawasan industri, dukungan UMKM, Penyertaan Modal Negara (PMN), hingga insentif perpajakan.
"Untuk PC PEN 2022 yang di masing-masing, terutamanya yang eksekusinya masih belum optimal kita akan minta kepada K/L untuk mendesain secara awal yang mereka betul-betul bisa dijalankan. Fokusnya tetap sama, (ekonomi) pulih tapi terutama masyarakat paling rentan harus diberi pemihakan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News