Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut Badan Layanan Umum (BLU) mampu mencatat pendapatan sebesar Rp126,02 triliun selama tahun lalu. Di tengah gelombang kedua pandemi dan kondisi ekonomi global yang tidak tentu, pendapatan BLU tumbuh sebesar 80,85 persen (yoy).
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Hadiyanto mengatakan saat ini jumlah BLU mencapai 248 BLU dengan sekitar 235 ribu sumber daya manusia (SDM) dan mengelola aset sebesar Rp1.170 triliun. Apalagi saat ini BLU semakin beragam baik dari sisi dana kelolaan, fleksibilitas, serta tata kelola yang baik.
"Selain pertumbuhan serta dinamikanya yang positif. BLU juga berhasil memberikan kontribusi signifikan untuk perekonomian nasional," kata dia dalam video conference, Rabu, 30 Maret 2022.
Ia menambahkan, pendapatan yang cetak BLU selama tahun lalu 214 persen lebih besar dari target yang ditetapkan dan berkontribusi sebesar 27,5 persen dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) nasional. Dari sisi layanan, BLU juga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan kontribusi layanannya.
"Pada BLU kesehatan misalnya, jumlah rumah sakit BLU hanya 3,06 persen dari total rumah sakit di Indonesia namun mampu berkontribusi sebesar 15,4 persen dari seluruh pelayanan rumah sakit di Indonesia. Pada masa covid, 82 rumah sakit BLU merupakan rumah sakit rujukan covid-19, dan empat rumah sakit BLU menjadi rumah sakit khusus covid-19," ungkapnya.
Sementara pada BLU pendidikan, jumlah perguruan tinggi BLU hanya 2,96 persen dari seluruh jumlah perguruan tinggi di Indonesia, namun mampu mendidik 25,45 persen mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. BLU pendidikan juga telah menerapkan kebijakan kuliah daring serta relaksasi tarif pendidikan mencapai Rp496 miliar.
"14 BLU Poltekkes juga mengirim 2.357 relawan ke 36 fasilitas kesehatan covid. Ada BLU lain yang juga berkontribusi pada layanan strategis seperti Palapa Ring yang telah menghubungkan 57 kabupaten/kota sepanjang 12.148 km dan membangun 1.662 BTS dan akses internet wifi di 7.000 titik layanan publik," pungkas dia.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Hadiyanto mengatakan saat ini jumlah BLU mencapai 248 BLU dengan sekitar 235 ribu sumber daya manusia (SDM) dan mengelola aset sebesar Rp1.170 triliun. Apalagi saat ini BLU semakin beragam baik dari sisi dana kelolaan, fleksibilitas, serta tata kelola yang baik.
"Selain pertumbuhan serta dinamikanya yang positif. BLU juga berhasil memberikan kontribusi signifikan untuk perekonomian nasional," kata dia dalam video conference, Rabu, 30 Maret 2022.
Ia menambahkan, pendapatan yang cetak BLU selama tahun lalu 214 persen lebih besar dari target yang ditetapkan dan berkontribusi sebesar 27,5 persen dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) nasional. Dari sisi layanan, BLU juga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan kontribusi layanannya.
"Pada BLU kesehatan misalnya, jumlah rumah sakit BLU hanya 3,06 persen dari total rumah sakit di Indonesia namun mampu berkontribusi sebesar 15,4 persen dari seluruh pelayanan rumah sakit di Indonesia. Pada masa covid, 82 rumah sakit BLU merupakan rumah sakit rujukan covid-19, dan empat rumah sakit BLU menjadi rumah sakit khusus covid-19," ungkapnya.
Sementara pada BLU pendidikan, jumlah perguruan tinggi BLU hanya 2,96 persen dari seluruh jumlah perguruan tinggi di Indonesia, namun mampu mendidik 25,45 persen mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. BLU pendidikan juga telah menerapkan kebijakan kuliah daring serta relaksasi tarif pendidikan mencapai Rp496 miliar.
"14 BLU Poltekkes juga mengirim 2.357 relawan ke 36 fasilitas kesehatan covid. Ada BLU lain yang juga berkontribusi pada layanan strategis seperti Palapa Ring yang telah menghubungkan 57 kabupaten/kota sepanjang 12.148 km dan membangun 1.662 BTS dan akses internet wifi di 7.000 titik layanan publik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News