Gedung Kemenko Perekonomian. FOTO: Setkab
Gedung Kemenko Perekonomian. FOTO: Setkab

Kemenko Perekonomian: Sektor Kesehatan Berperan Penting Pulihkan Ekonomi

Antara • 17 Desember 2021 08:15
Jakarta: Plt Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Edi Prio Pambudi mengatakan bidang kesehatan berperan penting dalam memulihkan perekonomian. Karena itu upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 menjadi sangat penting.
 
"Penurunan kesehatan akan mempengaruhi produktivitas dalam perekonomian khususnya dalam Pendapatan Domestik Bruto (PDB)," kata Edi, dilansir dari Antara, Jumat, 17 Desember 2021.
 
Edi menyampaikan di Indonesia setidaknya ada sejumlah penyakit yang menyebabkan tingkat kematian yang tinggi, seperti stroke, Ischaemic Heart Disease, diabetes, TBC, cirrhosos, dan lainnya. Penyakit-penyakit tersebut masih menjadi hambatan dalam produktivitas.

"Apalagi adanya pandemi covid-19, tentunya mereka yang memiliki penyakit-penyakit tersebut di atas akan makin berkurang produktivitasnya. Ini adalah pekerjaan rumah kita bersama bagaimana menciptakan kesehatan global," ujarnya.
 
Oleh karena itu, ia berharap, forum Science20 bisa menghasilkan terobosan-terobosan baru untuk menopang terutama tiga isu utama, yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan yang menjadi fokus Presidensi G20 Indonesia.

Meningkatkan diplomasi ekonomi

Ajang ini menjadi momentum meningkatkan diplomasi ekonomi melalui upaya menciptakan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pascakrisis. Edi menambahkan, saat ini peranan industri untuk kesehatan amatlah penting, karenanya dukungan semua pihak dalam pengembangan industri harus diwujudkan.
 
"Dalam Presidensi G20 Indonesia, kita juga memasukkan isu industri karena ini penting. Dari sisi ekonomi industri akan bermanfaat untuk melepaskan Indonesia dari middle income trap," kata Edi.
 
Demikian juga di dalam kesehatan, Edi menyampaikan bahwa industri sangat penting, karena seperti di Indonesia, 90 persen lebih farmasi masih bergantung pada impor. Ia berharap ada kemandirian untuk men-substitusi impor, terutama untuk mengurangi defisit yang cukup besar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan