"Produk yang dihasilkan negara dengan inflasi tinggi akan kalah saing dengan negara-negara yang inflasinya rendah, apalagi kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN," ujarnya dalam Musrenbangas 2015, di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (29/4/2015).
Dia menambahkan, Maret ini inflasi Indonesia sudah mencapai 6,38 persen dibanding periode sama tahun lalu (year on year). Sementara itu, inflasi Filipina 0,1 persen, Malaysia 2,4 persen, Thailand deflasi 0,57 persen, dan Singapura deflasi 0,39 persen.
Bahkan, pada dua tahun terakhir inflasi Indonesia mencapai 8,3 persen. Angka yang lebih tinggi dibandingkan Filipina yang sudah mampu mengendalikan inflasi di bawah lima persen. Padahal, Indonesia dan Filipina sama-sama merupakan negara kepulauan.
Oleh karena itu, pengendalian inflasi di bawah lima persen sangat diperlukan Indonesia untuk tetap bisa bersaing. "Target inflasi 3,5 persen plus minus 1 persen mulai 2018. Peran daerah sangat penting, sebab kontribusi inflasi daerah luar Jakarta terhadap total inflasi sangat besar ada 80 persen," sambungnya.
"Inflasi yang rendah perlu dicapai untuk daya saing dengan negara lain, karena kalau tinggi biaya produk akan ditanggung perusahaan sehingga kalau bersaing dengan negara lain yang harganya lebih rendah karena inflasinya lebih rendah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News