Entah apa alasan Presiden Jokowi memasukkan Franky dalam nama-nama pejabat yang kena reshuffle. Namun, bagi jajaran BKPM, sosok Franky dipandang berjasa dalam memimpin lembaga tersebut.
Deputi Pengendalian Investasi, BKPM, Azhar Lubis, menilai kinerja mantan bosnya tersebut terbilang apik dan membawa perubahan-perubahan dalam membangun BKPM.
"Bagus, buktinya investasi naik terus. Ada layanan tiga jam. Ada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), KLIK. Itu semua manajemen yang dilakukan Pak Franky," beber Azhar, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).
Sebagai informasi, setelah dilantik November 2014, realisasi investasi sepanjang 2014 tercatat meningkat 16,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp398,6 triliun menjadi Rp463,1 triliun.
Atau jika dihitung secara kuartal sejak dia menjabat yakni kuartal IV-2014 mencapai Rp120,4 triliun atau meningkat 0,4 persen dari kuartal III-2014 yang sebesar Rp119,9 triliun, serta meningkat 14,3 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp105,3 triliun.
Untuk data terakhir sebelum lengser, pada kuartal I tahun ini realisasi invetasi meningkat 17,6 persen senilai Rp146,5 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp126,4 triliun.
Serta, BKPM pada Februari lalu pun meluncurkan dua kemudahan layanan investasi bagi investor yakni Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) dan Peningkatan lzin Investasi Tiga Jam untuk Sektor lnfrastruktur. Hal itu dilakukan untuk mendukung pencapaian target investasi di 2016 sebesar Rp594,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
