Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani (memegang microphone). (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani (memegang microphone). (FOTO: MTVN/Eko Nordiansyah)

Asumsi Makro 2017 Dianggap Lebih Realistis

Husen Miftahudin • 19 Agustus 2016 07:40
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo telah menyampaikan asumsi ekonomi makro tahun depan dalam pidato atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 dan Nota Keuangan. Asumsi ekonomi makro tersebut dinilai kalangan pelaku usaha lebih realistis.
 
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani. Kata dia, realistisnya asumsi ekonomi makro 2017 karena memperhitungkan seluruh dinamika dan tantangan perekonomian global yang dirasa masih belum terlihat adanya pemulihan.
 
"Kami telaah satu per satu dan memang lebih realistis dan kredibel. Walaupun memang tantangan tahun depan tidak mudah," ujar Rosan di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan MI Ridwan Rais No 5, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Agustus.

Asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2017 sendiri tidak mengalami perubahan yang berarti dibanding APBNP 2016. Pertumbuhan ekonomi ditarget 5,3 persen pada 2017 atau naik 0,1 persen dibanding APBNP 2016, laju inflasi berada dalam posisi serupa di kisaran empat persen.
 
Kemudian tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) lebih rendah 0,2 persen menjadi 5,3 persen. Rerata harga minyak di kisaran USD45/barel atau hanya lebih tinggi USD5 dibanding APBNP 2016. Volume minyak diperkirakan 780 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi sekitar 1,15 juta barel setara minyak per hari.
 
Namun demikian, pemerintah harus bekerja keras untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi tahun depan. Sebab perekonomian global dinilai masih diwarnai ketidakpastian ditambah masih relatif rendahnya harga komoditas.
 
Maka itu, ungkap Rosan, pemerintah harus mendorong investasi dan mempercepat proyek-proyek strategis nasional seperti pembangunan infrastruktur.
 
"Belanja negara juga sudah mulai lancar sehinga faktor-faktor ini menjadi faktor penunjang (pertumbuhan ekonomi)," tutup Rosan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan