| baca juga: Perusahaan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global |
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai ekspor Indonesia ke Iran hanya mencapai USD195,13 juta atau kira-kira sebesar 2,15 persen terhadap total ekspor Indonesia ke Timur Tengah.
Sementara nilai ekspor Indonesia ke Israel hanya sebesar USD165,77 juta atau sekira 1,83 persen dari total ekspor Indonesia ke Timur Tengah.
"Jadi secara dampak langsung (konflik Iran-Israel) melalui perdagangan akan relatif minimal," ujar Amalia, dilansir Antara, Senin, 22 April 2024.
Komoditas utama ekspor ke Iran meliputi buah-buahan, kendaraan dan bagiannya serta berbagai produk kimia. Sementara Israel, komoditas utama ekspornya antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, alas kaki, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Lebih lanjut, nilai impor Indonesia ke Iran sebesar USD11,72 juta atau 0,12 persen terhadap total impor Timur Tengah dan Israel sebesar USD21,93 juta atau 0,22 persen dari total impor Timur Tengah.
Perdagangan ke Timur Tengah
BPS juga mencatat nilai perdagangan internasional ke Timur Tengah mencapai USD19,20 miliar sepanjang 2023 atau 3,99 persen terhadap total nilai perdagangan dengan seluruh negara."Dari total tersebut, nilai ekspor Indonesia ke kawasan Timur Tengah sebesar USD9,06 miliar atau 3,50 persen terhadap total ekspor dan nilai impor sebesar USD10,13 miliar atau kira-kira 4,57 persen terhadap total impor," kata Amalia.
Adapun tiga negara dengan nilai perdagangan terbesar sepanjang 2023 adalah Arab Saudi (USD2,08 miliar), Uni Emirat Arab (USD2,65 miliar), dan Oman (USD0,34 miliar).
Sementara komoditas utama migas dan non migas yang diekspor ke negara tersebut antara lain kendaraan dan bagiannya, lemak dan minyak hewani/nabati, kayu dan barang dari kayu, logam mulia dan perhiasan/permata, dan bahan bakar mineral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
