Menteri Keuangan Sri Mulyani - - Foto: Medcom.id/ Suci Sedya Utami
Menteri Keuangan Sri Mulyani - - Foto: Medcom.id/ Suci Sedya Utami

Sri Mulyani: RI Tak Kena Imbas Ketidakpastian Brexit

Suci Sedya Utami • 31 Januari 2020 20:13
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai Indonesia tidak akan terkena dampak signifikan dari keluarnya Inggris dari zona Uni Eropa. Britanian Exit (Brexit) telah diantisipasi sejak lama oleh para pemangku kepentingan terutama di sektor ekonomi.
 
Ani, sapaannya, menjelaskan pasar pun telah mempertimbangkan keputusan yang akan dibuat ke depan. Namun, pasar lebih concern pada penyebaran virus korona yang memberikan ketidakpastian lebih besar karena mempengaruhi banyak lini sektor ekonomi.
 
"Saya rasa enggak (terlalu berdampak) karena sudah di price in lama prosesnya. Mungkin kita sekarang lebih concern mengenai korona karena kita belum tahu penyebarannya, tingkat kematian yang meningkat secara cepat, itu mungkin yang memberikan ketidakpastian," kata Ani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 31 Januari 2020.

Namun demikian, Brexit tetap harus diwaspadai dalam jangka panjang mengingat Inggris merupakan pusat keuangan atau penghubung keuangan dunia (financial center hub). Tentu akan memberikan dinamika yang berbeda dari sebelumnya berada dalam bagian Uni Eropa.
 
"Jadi sampai hari ini menurut saya tidak ada, namun dalam jangka panjang bagaimana antara Eropa dengan Inggris di dalam melakukan agreement pemisahan itu tetap bisa menjaga kepentingan keduanya, dalam artian dia tetap bisa menjaga kepentingan ekonomi kedua belah pihak," jelas dia.
 
Inggris masih percaya diri untuk menjadi salah satu kekuatan global baru tanpa Uni Eropa. Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengatakan Brexit akan mendatangkan keuntungan baru bagi Indonesia terutama dalam konteks hubungan bilateral.
 
Brexit menjadikan Inggris lebih terbuka pada dunia dan mandiri khususnya dalam menerapkan kebijakan luar negeri terutama dalam memperkuat relasi dengan negara lain termasuk Indonesia.
 
"Brexit menawarkan peluang yang sangat besar bagi Indonesia," kata Jenkins dalam jumpa pers di kedutaan besar di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2020.
 
Ia bilang pascaBrexit, Inggris tidak akan lagi terikat dengan aturan Uni Eropa dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Dengan begitu, Inggris bisa leluasa meningkatkan volume perdagangan dengan Indonesia dari dua arah.
 
"Selepas Brexit, Inggris bisa memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia, mengurangi hambatan perdagangan seperti tarif dan sebagainya, akses pasar antarkedua negara juga bisa diperluas," jelas Jenkins.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan