Ilustrasi grafik data pertumbuhan ekonomi RI - - Foto: Medcom
Ilustrasi grafik data pertumbuhan ekonomi RI - - Foto: Medcom

Pelonggaran PPKM Bakal Dorong Ekonomi Kuartal III 2021 hingga 3%

Eko Nordiansyah • 04 November 2021 15:12
Jakarta: Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 akan mencapai di kisaran tiga persen secara year on year (yoy).
 
Menurut Bhima, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah pelonggaran kebijakan yang mampu mendorong mobilitas masyarakat ke pusat perbelanjaan meski relatif terbatas.
 
"Ada pemulihan konsumsi domestik di dorong oleh kelas menengah atas. Sementara kelas menengah bawah cenderung menahan belanja menunggu perbaikan sisi pendapatan," kata Bhima kepada Medcom.id, Kamis, 4 November 2021.
 
Kinerja ekspor cukup positif dengan mencatat surplus perdagangan sebesar USD4,37 miliar pada September 2021 juga mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, permintaan dari negara mitra dagang utama seperti Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) menjadi kunci momentum ekspor ditambah kenaikan harga komoditas.

"Harga komoditas juga melanjutkan booming dan ini angin segar bagi ekspor dalam jangka pendek setidaknya sampai akhir 2021," ungkapnya.
 
Meski begitu, ia menilai realisasi belanja pemerintah masih belum memuaskan karena relatif lambat di beberapa pos seperti serapan anggaran kesehatan dan program perlindungan sosial. Hingga akhir September 2021, belanja negara telah mencapai Rp1.806,8 triliun atau 65,7 persen dari target APBN Rp2.750 triliun dan terkontraksi 1,9 persen (yoy).
 
"Pemerintah terkesan sengaja menahan pencairan anggaran khususnya stimulus PEN. Saya tidak banyak berharap serapan PEN mungkin hanya bisa 80 persen saja sama dengan serapan tahun sebelumnya," lanjut dia.
 
Dari sisi lapangan usaha, Bhima memperkirakan sektor pendidikan, kesehatan, dan informasi telekomunikasi masih menjadi leading sector sepanjang kuartal III-2021. Ketiganya diprediksi mengalami pertumbuhan disebabkan kebijakan pembatasan aktivitas serta meningkatnya varian delta selama kuartal kemarin.
 
"Sektor jasa infokom dan pendidikan sekaligus terdorong penggunaan internet yang tinggi karena pembelajaran sebagian besar dilakukan secara daring dan perusahaan juga memberlakukan WFH. Sektor pendidikan secara musiman memang lebih tinggi khususnya Juli-Agustus karena berkaitan tahun ajaran baru sekolah," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan