Jakarta: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Susiwijono Moegiarso mendorong pengembangan KEK sebagai energi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkontribusi nyata dalam mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di berbagai wilayah Indonesia.
"Saat ini menjadi momentum yang sangat baik, untuk mendorong realisasi investasi di KEK. Hal ini sejalan dengan strategi kebijakan fiskal jangka pendek yang salah satunya difokuskan mendukung peningkatan investasi," kata Susiwijono saat upacara bendera Peringatan HUT RI di KEK Kendal, dikutip Jumat, 18 Agustus 2023.
Susiwijono menjelaskan, pemerintah terus mendorong pengembangan KEK dan Proyek Strategis Nasional (PSN), dan saat ini yang menjadi fokus titik berat adalah penuntasannya.
"Tahun depan adalah tahun penuntasan berbagai program dan Proyek Strategis Nasional termasuk KEK. Kita akan terus evaluasi untuk memastikan bisa tuntas di tahun depan," tutur dia.
Indonesia melalui Visi Indonesia Emas 2045, menunjukkan kesungguhan dalam mewujudkan visi menjadi negara maju, negara High Income Country dengan pendapatan per kapita di atas USD30 ribu, dan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan PDB Nominal hampir USD10 triliun.
Memasuki masa puncak bonus demografi, Indonesia akan memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tidak akan terulang lagi ini untuk berupaya keras mendorong perekonomian nasional agar mampu keluar dari middle income trap. Dalam 78 tahun perjalanannya, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan, tantangan dan transformasi.
"Sebagai negara yang dahulu menitikberatkan ekonomi di sektor pertanian dan sumber daya alam, saat ini telah tumbuh menjadi negara dengan keberagaman sektor andalan ekonomi, seperti industri pengolahan (manufaktur), jasa, dan teknologi," papar Susiwijono.
"Saat ini menjadi momentum yang sangat baik, untuk mendorong realisasi investasi di KEK. Hal ini sejalan dengan strategi kebijakan fiskal jangka pendek yang salah satunya difokuskan mendukung peningkatan investasi," kata Susiwijono saat upacara bendera Peringatan HUT RI di KEK Kendal, dikutip Jumat, 18 Agustus 2023.
Susiwijono menjelaskan, pemerintah terus mendorong pengembangan KEK dan Proyek Strategis Nasional (PSN), dan saat ini yang menjadi fokus titik berat adalah penuntasannya.
"Tahun depan adalah tahun penuntasan berbagai program dan Proyek Strategis Nasional termasuk KEK. Kita akan terus evaluasi untuk memastikan bisa tuntas di tahun depan," tutur dia.
Indonesia melalui Visi Indonesia Emas 2045, menunjukkan kesungguhan dalam mewujudkan visi menjadi negara maju, negara High Income Country dengan pendapatan per kapita di atas USD30 ribu, dan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia dengan PDB Nominal hampir USD10 triliun.
Memasuki masa puncak bonus demografi, Indonesia akan memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tidak akan terulang lagi ini untuk berupaya keras mendorong perekonomian nasional agar mampu keluar dari middle income trap. Dalam 78 tahun perjalanannya, Indonesia telah mengalami berbagai perubahan, tantangan dan transformasi.
"Sebagai negara yang dahulu menitikberatkan ekonomi di sektor pertanian dan sumber daya alam, saat ini telah tumbuh menjadi negara dengan keberagaman sektor andalan ekonomi, seperti industri pengolahan (manufaktur), jasa, dan teknologi," papar Susiwijono.
Baca juga: Bos OJK: Mesin Pertumbuhan Ekonomi Ada di Daerah |
Optimisme perekonomian Indonesia
Susiwijono menegaskan optimisme perekonomian Indonesia ke depan di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global. Dengan pertumbuhan ekonomi yang di atas lima persen selama tujuh kuartal berturut-turut (di masa pandemi dan pasca pandemi) menjadi capaian yang luar biasa.
Apalagi, lanjut dia, dibarengi dengan keberhasilan pengendalian inflasi di angka 3,1 persen di semester I-2023. Hal ini menunjukkan resiliensi ekonomi yang terus terjaga di tengah dinamika global.
"Seluruh indikator makro menunjukkan semakin menguat untuk menopang seluruh aktivitas ekonomi. Tahun 2024 ditargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di 2,8 persen. Optimisme ini akan mampu mendorong masuknya investasi ke Indonesia, termasuk investasi ke seluruh KEK," papar Susiwijono.
Pada acara Pidato Kenegaraan penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, Presiden Joko Widodo menyampaikan fungsi APBN sebagai shock absorber, sebagai agen pembangunan (transformasi ekonomi) dan sebagai solusi kesejahteraan rakyat.
Ditargetkan pendapatan negara mencapai Rp2.781,3 triliun, dan belanja negara akan mencapai Rp3.304,1 triliun, sehingga diperlukan pembiayaan sebesar Rp522,8 triliun atau sebesar 2,29 persen dari PDB.
"Dengan postur RAPBN 2024 seperti ini, kita optimis akan mampu mendorong transformasi ekonomi dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif (merata) dan berkelanjutan," ucap Susiwijono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News