Ilustrasi. FOTO: MI/Moh Irfan
Ilustrasi. FOTO: MI/Moh Irfan

Sri Mulyani: Pengelolaan Barang Milik Negara Terus Dikembangkan Demi Beri Nilai Tambah

Antara • 23 November 2022 13:22
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) akan terus dikembangkan untuk memberikan nilai tambah kepada negara. Hal itu dengan harapan memberi efek positif terhadap perekonomian Indonesia di masa mendatang.
 
"Nilai (aset negara) dalam neraca hanya satu hal, tapi aset yang dikelola berbeda dan memberi nilai lebih akan terus dieksplorasi untuk memberikan nilai tambah pada negara," kata Sri Mulyani, usai acara Anugerah Reksa Bandha, di Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu, 23 November 2022.
 
Pemerintah juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pengelolaan aset negara, termasuk melalui Anugerah Reksa Bandha yang diberikan kepada kementerian dan lembaga yang telah mengelola aset negara dengan baik dalam setiap proses yakni registrasi, sertifikasi, dan administrasi.

Penerima penghargaan diharapkan menjadi tolok ukur bagi kementerian dan lembaga lain yang hendak mengembangkan pengelolaan aset negara. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) di 2021, nilai aset negara mencapai Rp11.454,67 triliun atau tumbuh 44,7 persen dari 2018. Sebesar Rp6.659 triliun atau 58,06 persen dari nilai tersebut merupakan BMN.
Baca: Kemenkeu: Ekonomi RI Alami Kemajuan, Masih Perlu Dipercepat!

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengungkapkan hingga kuartal III-2022 BMN senilai Rp1.106 triliun telah digunakan sebagai underlying asset Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
 
Selain itu, DJKN juga menyelenggarakan lelang BMN dimana dalam lima tahun terakhir tercapai pokok lelang sebesar Rp101 triliun dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp2,24 triliun.
 
“Tidak hanya mengemban fungsi sebagai pemindahtanganan BMN dan sumber penerimaan negara, lelang juga sekaligus menjadi solusi pemulihan keuangan negara melalui penjualan barang rampasan dan sitaan,” pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan