"Ini investasi berbasis syariah, sangat aman karena dijamin pemerintah," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman, di Hotel Double Tree, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019.
Kehadiran sukuk negara ritel dapat memberikan alternatif investasi bagi masyarakat dalam mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi pembiayaan pembangunan berbagai proyek atau kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
Melalui SR-011, pemerintah turut memberikan kesempatan kepada setiap warga negara Indonesia untuk dapat berinvestasi sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional. Hal itu menjadi penting karena bisa berkaitan dengan laju pertumbuhan ekonomi, termasuk meningkatkan daya saing.
Pemesanan bisa dilakukan mulai minimum Rp1 juta hingga maksimum Rp3 miliar. Masyarakat yang berminat membeli Sukuk Negara Ritel Seri SR-011 ini dapat mendatangi 22 mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah.
"Seri SR-011 ini memiliki tenor tiga tahun dan menawarkan tingkat imbalan atau kupon tetap sebesar 8,05 persen per tahun," ungkapnya.
Menurut Luki penetapan penjualan dilakukan pada 26 Maret 2019 dan setelmen pada 28 Maret 2019 dengan akad Ijarah Asset to Be Leader. Barang Milik Negara (BMN) dan proyek APBN 2019 pun dijadikan underlying asset.
"Sekarang berinvestasi bisa sambil partisipasi langsung membangun negeri," ungkapnya.
Tujuan penerbitan SR-011 ini juga dalam upaya pemerintah melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestik, serta mendukung pengembangan keuangan syariah.
Investasi individu untuk warga negara ini juga dalam rangka memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi masyarakat dari saving-oriented society menuju investment-oriented society.
"Pendalaman keuangan Indonesia khususnya syariah potensinya luar biasa. Kita ingin membangun masyarakat berorientasi investasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News