Ia mengatakan, optimisme ini didukung oleh keberhasilan penanganan covid-19 varian delta yang menyebar pada periode Juli-Agustus lalu. Selain itu, penerapan protokol kesehatan juga akan tetap dilakukan mengingat covid-19 masih menjadi ancaman ke depan.
"Keberhasilan pemerintah mengendalikan varian delta dan terpeliharanya kedisplinan protokol kesehatan dan kehati-hatian diharapkan akan menjadi bekal kuat dalam menghadapi ancaman baru, munculnya varian baru yaitu Omicron covid-19," kata dia dalam video conference, Senin, 29 November 2021.
Sri Mulyani menambahkan, sejauh ini kasus harian covid-19 telah turun secara drastis dibandingkan saat merebaknya varian delta. Pemerintah juga terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi agar bisa mencapai herd immunity pada awal tahun depan.
"Progres vaksinasi di akhir 2021 dapat mencapai 284,3 juta atau 52,6 persen penduduk dengan asumsi vaksinasi 1,5 juta dosis per hari. Apabila vaksinasi dapat dilaksanakan dua juta dosis per hari maka pada akhir 2021 akan mencapai 301,8 juta dosis atau 55,9 persen penduduk," jelas dia.
Sementara itu, ia mengungkapkan, langkah pemulihan ekonomi dengan menggunakan instrumen APBN sejak 2020-2021 juga telah berhasil mendukung penanganan dan pengendalian covid-19 serta melindungi rakyat melalui bantuan sosial (bansos) serta mendorong pemulihan ekonomi baik melalui UMKM maupun korporasi.
"Meskipun situasi pandemi, pemerintah terus melakukan program reformasi struktural untuk memperbaiki iklim usaha, daya kompetisi dan produktivitas, untuk mendorong transformasi ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi Republik Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News