Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta ingin pemda mengubah kecenderungan realisasi penyerapan APBD yang kerap dilaksanakan di akhir tahun. Apalagi hingga pertengahan tahun ini realisasi dari APBD masih kurang dari 25 persen.
"Belanja pemerintah ini, karena merupakan belanja utama maka jangan ditahan, harus direalisasikan, dibelanjakan,” ujarnya seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Rabu, 16 Juni 2021.
Ia membeberkan data per 11 Juni 2021, realisasi belanja provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia baru mencapai 24,41 persen. Jika dirinci, realisasi APBD provinsi sebesar 26,85 persen sedangkan realisasi APBD kabupaten/kota baru sebesar 23,22 persen.
"Idealnya, pada pertengahan tahun realisasi belanja daerah sudah mencapai minimal 40 sampai dengan 50 persen," ungkapnya.
Tito menjelaskan konsumsi rumah tangga merupakan kontributor tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, anggaran pemerintah melalui program kegiatan diharapkan dapat memicu peredaran uang di masyarakat yang berimplikasi pada peningkatan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2021 sebesar lima persen. Meski pada kuartal I terkontraksi 0,74 persen, namun sesuai dengan target pemerintah, pertumbuhan ekonomi akan naik di kuartal II dengan target sebesar tujuh persen.
"Target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai apabila pemerintah pusat dan daerah bekerja sama dalam melakukan realisasi belanja agar pandemi covid-19 dapat terselesaikan, dan ekonomi kembali bangkit," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id