"Kita usahakan menuju 2,5 persen," jelas Bambang, ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Bambang mengatakan, pemerintah terus melakukan upaya keras dalam mengurangi defisit transaksi berjalan dengan berbagai cara.
"Ya pokoknya kita upayakan, enggak ada yang pasti memang, tapi intinya kita bergerak mengarah pengurangan," sebut dia.
Seperti diketahui, kinerja perbaikan ekonomi Amerika Serikat memang sangat dahsyat dan membuat ekonomi terutama perkembangan nilai tukar negara lainnya ketar-ketir, tak terkecuali Indonesia. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat terseok hingga level Rp13.200 per USD, membuat pemerintah mengambil respons cepat atas kondisi ini.
Pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bakal mengeluarkan setidaknya delapan paket kebijakan. Delapan paket tersebut diharapkan bisa membantu penguatan rupiah dengan memperkecil defisit transaksi berjalan.
"Pemerintah akan merespons pada akhir bulan ini dengan mengeluarkan paket kebijakan. Paket di Maret ini adalah inisiatif untuk membuat ekonomi kita lari," terang Menko Sofyan Djalil, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News