Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merinci anggaran untuk KIP Kuliah sebesar Rp7,5 triliun atau naik 53 persen dari anggaran untuk program Bidik Misi 2019. Anggaran ini akan menyasar 818 ribu mahasiswa/mahasiswi terdiri dari lanjutan Bidik Misi 398 ribu mahasiswa dan 420 ribu mahasiswa baru.
"Kriteria penerima KIP Kuliah antara lain lulusan pemegang KIP, diterima di PTN/PTS/prodi terakreditasi A/B, dan dari keluarga tidak mampu dan penerima Program Keluarga Harapan," kata dia dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Kemudian untuk kartu Pra Kerja, anggaran yang disiapkan sekitar Rp10 triliun. Kartu yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pencari kerja melalui pelatihan vokasi ini akan didesain melalui implementasi akses 1,5 juta kartu digital dan 500 ribu kartu reguler sehingga total ada dua juta peserta.
"Kartu Pra Kerja merupakan kartu yang diberikan kepada pencari kerja atau pekerja untuk mendapatkan layanan pelatihan vokasi yakni skilling dan re-skilling dan/atau sertifikasi kompetensi kerja," jelas dia.
Sementara untuk kartu sembako, pemerintah menganggarkan sebesar Rp28,1 triliun. Jumlah ini meningkat dari anggaran bantuan sosial panggan tahun ini sebesar Rp20,4 triliun, dengan sasaran sebanyak 15,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Dengan jumlah penerima sama dengan tahun ini, tetapi jumlah komoditasnya ditambah tidak hanya beras dan telur saja. Tapi bahan lain yang punya kandungan gizi yang lebih baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News