Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong (kiri) saat menenangkan Franky Sibarani. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong (kiri) saat menenangkan Franky Sibarani. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)

Serah Jabatan, Franky Sibarani Berlinang Air Mata

Husen Miftahudin • 28 Juli 2016 13:00
medcom.id, Jakarta: Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membuat Franky Sibarani tak kuat menahan haru. Tak ayal, tetesan air mata cukup mengalir deras dari mata sang mantan Kepala BKPM yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin).
 
Kepala BKPM yang kini dijabat Thomas Trikasih Lembong sempat menenangkan Franky. Namun isakan tangis Franky tak terbendung hingga beberapa kali dia harus mengusap air mata dengan sapu tangan yang ia keluarkan dari sakunya.
 
Serah Jabatan, Franky Sibarani Berlinang Air Mata
Franky Sibarani yang menjadi Wamenperin berlinang air mata.

Dia menceritakan, selama menjabat, BKPM selalu memberi informasi capaian investasi kepada media. Sebab menurutnya, salah satu masukan saat dirinya dilantik menjadi Kepala BKPM pada 27 November 2014 adalah keterbukaan informasi terhadap capaian investasi.
 
"Kami rajin memberi informasi, dulu BKPM tuh terlalu tertutup terhadap data. Setelah saya dapat masukan saat saya dilantik sebagai Kepala BKPM, salah satu kritiknya itu (informasi data capaian investasi). Maka itu tren beritanya saya minta untuk segera berikan datanya," ujar Franky, usai Sertijab di kantor pusat BKPM, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2016).
 
Serah Jabatan, Franky Sibarani Berlinang Air Mata
 
Franky mengapresiasi peran media karena membantu menyebarluaskan informasi capaian investasi BKPM. Sebab dengan cara seperti itu, Indonesia menjadi salah satu negara kondusif terhadap investasi.
 
"Itu salah satu bentuk apresiasi saya ke teman-teman media yang sekarang lebih komunikatif terhadap progres investasi. Tapi itu juga peran dari teman-teman media yang selalu memberikan hal positif," tuturnya.
 
Memang, informasi progres capaian investasi tidak semuanya diberikan kepada media. Salah satu yang paling sering diinformasikan adalah minat investasi, sementara untuk data perusahaannya tidak pernah diberikan.
 
"Kita sering kasih informasi-informasi misalnya minat investasi, tapi tidak disebutkan perusahaannya apa karena kalau komitmen perusahaan (untuk menanamkan invetasi) adalah rahasia. Kemudian tren (investasi), izin prinsip, serta sektor-sektornya yang saya kira bisa (berikan informasinya)," pungkas Franky.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan