Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli saat diwawancara oleh Media Indonesia di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (11/9).--Foto: MI/Arya Manggala
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli saat diwawancara oleh Media Indonesia di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (11/9).--Foto: MI/Arya Manggala

Rizal Ramli: Bodoh Kalau BUMN Enggan Revaluasi Aset

Desi Angriani • 22 Oktober 2015 19:08
medcom.id, Jakarta: Paket kebijakan ekonomi tahap V merupakan terobosan baru Kabinet Kerja. Paket yang berisi revaluasi aset dan penghilangan pajak berganda ini dinilai dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
 
"Hari ini luar biasa, kebijakan ini jadi langkah terobosan yang mempercepat pertumbuhan ekonomi. Fasilitas pajak dan melakukan revaluasi aset," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
 
Selain menguntungkan negara, revalusi aset juga akan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam meraih laba. Sebab itu, lanjut Rizal, perusaahan BUMN maupun swasta yang enggan melakukan revaluasi aset akan sangat merugi.

"Ini bisa dilakukan BUMN atau swasta. Kalau enggak dilakukan bodoh lah, aset historis mereka besar sekali. Seperti Bulog, PT Kereta Api, Jagorawi, Peruri. Asetnya masih harga historis kalau kita lakukan sekarang asetnya bisa berkali-kali lipat. Untuk swasta juga luar biasa. Kalau enggak ambil rugi sendiri," ungkap dia.
 
Rizal mengklaim revaluasi aset merupakan ide lama yang pernah dia kemukakan saat menjabat Menko Ekuin era almarhum Abdurrrahman Wahid (Gus Dur). Dia bercerita, pada tahun 2000 PLN nyaris bangkrut, minus Rp9 triliun dengan nilai aset Rp50 triliun. Setelah melakukan revaluasi aset, nilai aset PLN membengkak menjadi Rp200 triliun.
 
"Mereka minta uang dari negara saya enggak mau. Saya minta laporan revaluasi aset. sehingga asetnya naik dari Rp50 triliun ke Rp200 triliun. Modal dari minus Rp9 triliun jadi Rp104 triliun," kata Rizal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan