Iilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Iilustrasi. Foto: MI/Ramdani

Strategi Kemenkeu Kembalikan Defisit Anggaran ke 3% PDB

Eko Nordiansyah • 04 Juni 2020 13:55
Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku optimistis defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa kembali ke level tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Apalagi pemerintah punya waktu tiga tahun sampai 2023 untuk mengembalikan disiplin defisit APBN.
 
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pihaknya akan hati-hati dalam mengelola defisit anggaran. Apalagi tahun ini defisit diprediksi melebar hingga 6,34 persen dari PDB atau sekitar Rp1.039,2 triliun.
 
"Kita harus hati-hati. Kalau sekarang kita ada di 6,34 persen, pemulihannya harus kita buat sehalus mungkin menuju ke tiga persen dalam tiga tahun," kata dia dalam video conference di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020.

Menurut dia, pada tahun depan pemerintah akan berupaya membuat defisit anggaran lebih rendah dari 6,34 persen. Namun demikian, defisit anggaran tidak bisa langsung turun secara tajam karena akan memengaruhi perekonomian.
 
"Kalau misalnya di 2021 turunnya langsung ke tiga persen, itu bahaya bagi perekonomiannya justru. Terlalu cepat kontraksinya. Peran pemerintah kan cukup besar juga di perekonomian, pemerintah berfungsi sebagai katalis," ungkap dia.
 
Febrio menambahkan pemerintah akan secara gradual menurunkan defisit anggaran. Jika tahun ini defisitnya sebesar 6,34 persen, maka tahun depan dan 2022 ada di level empat persen, kemudian di 2023 baru bisa diturunkan lagi di bawah tiga persen.
 
"Karena komitmennya pemerintah untuk fiskal disiplin harus tetap kita pegang. Karena kalau enggak ada, negara sebesar Indonesia ini susah untuk menjaga stabilitas makro, kalau pemerintah tidak disiplin fiskalnya. Dan ini sudah kita buktikan, fiskal defisit itu di bawah tiga persen," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan