"Kalau di-breakdown bahan pokok dan energi, peningkatan harga terbesar adalah BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi, diikuti beberapa produk termasuk minyak goreng dan LPG nonsubsidi," kata Rima, dikutip dari Antara, Kamis, 14 April 2022.
Inflasi pada 2022 diperkirakan berkisar 3,37-3,82 persen year on year atau masih berada dalam target Bank Indonesia di sekitar dua persen sampai empat persen year on year.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 juga diperkirakan masih positif di sekitar 4,68-5,21 persen year on year, meskipun di tengah kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok masyarakat.
Sementara itu untuk kuartal I-2022, Rima memprediksi pertumbuhan ekonomi masih cukup positif di sekitar 4,7-5,1 persen.
"Meskipun di tengah tekanan gelombang tiga pada kuartal I-2022, pemerintah berhasil mengatasinya sehingga tidak sampai mengalami Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4," katanya.
Kenaikan suku bunga
Sementara itu suku bunga acuan Bank Indonesia diperkirakan baru akan mulai ditingkatkan pada kuartal III dan IV-2022."Sampai kuartal I-2022 ini BI masih menjaga dengan suku bunga yang ada, kami proyeksi mulai kuartal III dan IV mungkin ada peningkatan," katanya.