Dilaporkan Lembaga Statistik Nasional (IGBE), PDB Negeri Samba ini menyusut 0,6 persen pada kuartal kedua, dan tercatat 0,2 persen pada kuartal pertama, yang direvisi turun dari sebelumnya tumbuh 0,2 persen. Demikian seperti dilansir dari AFP, Sabtu (30/8/2014).
Resesi ini diumumkan hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden dan pemilihan umum pada 5 Oktober. Laporan memukul industri dan konsumen sebagai penggerak utama pertumbuhan regional.
Penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut ini adalah definisi teknis dari sebuah resesi ekonomi. Penurunan di kuartal kedua lebih tajam dari yang diperkirakan oleh para ekonom terkemuka sebesar 0,4 persen.
Secara tahun ke tahun, PDB Brasil menyusut 0,9 persen. Berkontribusi untuk kinerja yang buruk adalah menurunya pengeluaran rumah tangga sebesar 0,3 persen.
Kondisi ini terjadi ketika Presiden Brasil Dilma Rousseff, yang berhaluan kiri, sedang dalam sebuah pertarungan sulit untuk memenangkan pemilihan ulang. Di mana jajak pendapat menunjukkan lonjakan dukungan untuk penantangnya Marina Silva.
Pemerintahan Rousseff telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi 1,8 persen, tetapi pasar memperkirakan PDB untuk 2014 tumbuh hampir 0,7 persen. Hal ini tu akan mewakili lambannya pertumbuhan ekonomi Brasil selama empat tahun berturut-turut. Pada 2010, PDB Brasil terlihat melambung 7,5 persen.
Kemudian di 2011 mengalami peningkatan hanya 2,7 persen dan pada 2012 hanya naik 1,0 persen. Tahun lalu, Brasil mencatat pertumbuhan PDB sebesar 2,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News