"Inflow bagus, year to date (ytd) inflow masuk ke pasar keuangan Rp79,1 triliun. Itu sampai 5 April kemarin," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Kompleks Perkatoran BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 7 April 2017.
Mirza membeberkan arus modal yang masuk ke Indonesia terdiri dari berbagai instrumen, di antara adalah pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar modal, serta instrumen BI yaitu Surat Berharga BI (SBI).
"Itu terdiri dari Rp62,1 triliun masuk ke pasar SBN, yang masuk ke saham Rp9,7 triliun, yang masuk ke instrumen BI, seperti SBI Rp5,7 triliun. Ini sudah lebih besar perbandingan sampai awal April tahun lalu," jelas dia.
Baca: Capital Inflow Buat BI Proyeksi Rupiah Lebih Kuat di 2017
Dirinya menambahkan, kondisi ini menunjukan optimisme investor terhadap negara emerging market termasuk Indonesia. Apalagi kondisi makro ekonomi serta indikator lainnya menunjukan perbaikan dibanding negara lain.
Beberapa negara berkembang, lanjut Mirza, memang mengalami tekanan. Sebut saja Afrika Selatan yang baru mengganti Menteri Keuangannya yang menyebabkan outflow, serta tekanan ekonomi yang terjadi di Turki maupun Meksiko.
Baca: BI Catat Arus Modal Masuk USD2,2 Miliar
"Meksiko sudah naikin bunga lima kali. Satu untuk cegah outflow pada waktu Trump jadi Presiden, kemudian inflasi di Meksiko kurang baik. Indonesia so far baik. Karena panen, kemaren terjadi deflasi untuk bahan pangan, kemudian cadangan devisa juga baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News