"Digitalisasi ekonomi yang berlangsung masif telah membuka peluang kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Kewirausahaan digital diupayakan untuk mendorong pertumbuhan subregional secara keseluruhan," kata Airlangga sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 26 November 2022.
Isu digitalisasi ekonomi juga menjadi prioritas dalam Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, mengingat di kawasan ASEAN terdapat potensi sebesar USD330 miliar untuk PDB pada 2030.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Studi ASEAN Digital Economy Framework Agreement saat ini juga tengah berjalan dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2023. Sementara itu, perundingannya akan dimulai pada akhir 2023 dengan target selesai pada 2025.
Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 yang mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth akan difokuskan pada proses pemulihan dan pembangunan kembali, ekonomi digital, serta agenda-agenda keberlanjutan.
Baca juga: Menkop Teten Soroti Penguatan Fundamental Digitalisasi UMKM |
Hal ini menjadi peta dasar bagi ASEAN untuk membangun perekonomian kembali di tengah krisis yang akan datang, termasuk dalam ekonomi digital, investasi berkelanjutan untuk ASEAN yang lebih hijau, dan penyelesaian mata uang lokal dengan interoperabilitas transaksi lintas batas yakni pembayaran digital dengan QR Code antara ASEAN Five.
Apapun forum bisnis BIMP-EAGA ini diharapkan dapat menjadi forum peningkatan kerja sama antarpelaku usaha di kawasan.
"Saya berharap forum ini dapat menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi peningkatan perekonomian di kawasan BIMP-EAGA. Saya mendorong pengusaha untuk memperluas atau bahkan memulai di wilayah EAGA sebagai tujuan investasi," ujar Airlangga.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*