Nilai investasi hingga kuartal III-2022 mencapai Rp892,4 triliun atau 74,4 persen dari target investasi di 2022 yang sebesar Rp1.200 triliun. "Alhamdulillah dari target Rp1.200 triliun di kuartal III kita mampu tumbuh dari Januari sampai September mencapai 74,4 persen atau sebesar Rp892,4 triliun," ujar Bahlil, dilansir dari keterangan tertulisnya, Selasa, 22 November 2022.
Ia menambahkan pembangunan yang dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air turut memicu peningkatan realisasi investasi di luar Pulau Jawa. Adapun sejak Indonesia merdeka sampai dengan 2020, lanjutnya, investasi di Pulau Jawa biasanya lebih besar.
"Tapi sejak 2020, kuartal III sampai dengan 2022 di kuartal III, investasi kita di luar Pulau Jawa sudah lebih besar. Karena harus kita yakini bahwa pemerataan pertumbuhan dan pertumbuhan ekonomi kawasan baru, instrumennya adalah investasi," kata Bahlil.
Baca: Barito Pacific Gandeng PLN Dukung Transisi Energi Keberlanjutan |
Bahlil mengungkapkan tren investasi menunjukkan bahwa investor di Indonesia tidak dikuasai oleh satu negara tertentu. Pada 2021, Singapura berada di urutan pertama disusul oleh Hong Kong, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang.
"Kita berprinsip, selama negara mengikuti aturan perundang-undangan di negara kita, kita akan layani, tidak ada perlakuan khusus. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa perlakuan khusus kepada negara tertentu. Semuanya kita perlakukan sama karena negara kita menganut asas bebas aktif dan ekonominya juga bebas aktif," pungkas Bahlil.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News