Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi -- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Belanja Pemerintah Diragukan Mampu Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Suci Sedya Utami • 22 Agustus 2015 13:14
medcom.id, Jakarta: Perekonomian saat ini memang sedang dilanda ketidakpastian. Namun, Pemerintah Jokowi tetap optimistis menargetkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan mengandalkan investasi pemerintah melalu belanja pemerintah (spending government) yang lebih tinggi.
 
Namun, Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Nawir Messi meragukan jika belanja pemerintah ke depannya dapat mengakselerasi pertumbuhan agar tercatat meninggi.
 
"Harapan agar spending APBN itu bisa dongkrak pertumbuhan saya agak ragu," kata dia dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8/2015).

DIa menyebutkan, harapan masyarakat agar ekonomi bisa bangkit dalam jangka pendek merupakan hal yang sanksi. Pasalnya, untuk memacu pertumbuhan agar bisa tumbuh di atas lima persen dengan belanja APBN tak bisa dilakukan dalam waktu yang instan saat ini, mengingat selama ini kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan berasal dari konsumsi rumah tangga.
 
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), harapan masyarakat pada perekonomian Indonesia menurun. Hal ini berimplikasi pada pelemahan konsumsi rumah tangga. Di mana orang cenderung menunda belanja dan memilih untuk menyimpan uangnya di perbankan.
 
"Enggak mungkin dalam kebijakan apapun merubah pertumbuhan sekejap. Apalagi dengan mengandalkan spending yang kontribusinya 8-10 persen dari PDB, di mana kita terbiasa mengandalkan konsumsi rumah tangga yang kontribusinya 58-60 persen," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan