"Jika diibaratkan pesawat yang mengalami turbulensi, hanya awak pesawat yang mengerti. Begitu juga Century," ungkap sigit dalam bedah buku berjudul Bola Liar Kasus Bank Century di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Sigit mengatakan krisis perbankan tersebut disebabkan saat itu Bank Century mengalami kesulitan likuiditas. Ini yang membuat Gubernur Bank Indonesia Boediono pada waktu itu menempatkan dana sebesar Rp15 triliun ke perbankan. Sigit menilai jika hal tersebut tidak dilakukan akan ada efek domino yang menyebar dan menimbulkan kekacauan.
"Bayangkan, misal ada nasabah yang menaruh uangnya di 2 bank, 1 Century dan 1 bank X. Jika sampai sekelas Century ditutup karena mengalami kesulitan likuiditas saat itu, akan timbul kepanikan dan dugaan bahwa di bank yang senada juga akan ditutup. Ini kan merugikan. Bankir sangat takut jika uangnya diambil," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News