Desk Khusus Investasi ini, menurut Franky, sangat berguna untuk menghadapi beberapa masalah di tengah kondisi ekonomi global yang lesu. Salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Desk Khusus Investasi sektor tekstil dan sepatu ini memang dimaksudkan untuk membantu investor yang sedang menghadapi masalah, sehingga PHK dapat dicegah. Investor yang menghadapi masalah silakan datang untuk kita fasilitasi. Desk ini menangani permasalahan yang dihadapi investor secara case by case, karena permasalahan yang dihadapi perusahaan berbeda-beda," kata Franky, saat Sosialisasi Keberadaan Desk Khusus Investasi Sektor Tekstil dan Sepatu, di Kantor BKPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Franky mengharapkan keberadaan desk investasi tekstil dan sepatu ini dapat memfasilitasi dan mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh investor existing di kedua sektor tersebut.
Adapun desk investasi ini akan terdiri dari BKPM, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan kementerian terkait lainnya, serta didukung oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).
"Masing-masing Kementerian sudah menunjuk person in charge (PIC) yang terlibat dalam desk investasi. Dari BKPM PIC-nya adalah Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal," jelas Franky.
Sebagai informasi, sosialisasi ini dihadiri juga oleh Meteri Perdagangan (Mendag) Thomas T Lembong, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, dan asosiasi sepatu dan tekstil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News