Suasana diskusi cukai industri vape. (FOTO: Medcom.id/Dian Ihsan Siregar)
Suasana diskusi cukai industri vape. (FOTO: Medcom.id/Dian Ihsan Siregar)

Angkat Penerimaan Cukai, Pemerintah Harus Sasar Industri Besar

Dian Ihsan Siregar • 27 Januari 2018 13:23
Jakarta: Pemerintah tengah menargetkan penerimaan cukai bisa mencapai Rp155 triliun pada tahun ini. Angka itu meningkat tipis dari posisi penerimaan cukai sebesar Rp153,2 triliun pada 2017.
 
Pemerintah mencari seribu jurus untuk menggapai target penerimaan cukai, salah satunya dengan mengenakan cukai ke industri vape pada Juli 2018. Namun demikian, industri vape dinilai tidak berbahaya bila dibandingkan tembakau.
 
Ekonom Indef Bhima Yudistira menjelaskan industri vape tidak berbahaya jika dibandingkan dengan tembakau. Bahkan, industri ini mengalihkan pengguna perokok aktif tembakau.
 
Selain itu, industri vape banyak dilakoni oleh pengusaha kecil maupun menengah. Sehingga, perlu ada dukungan khusus bagi pelaku usaha industri vape.

"Kalau pemerintah mau cari penerimaan cukai dari sektor lain, jangan dibebani ke industri vape. Karena ada industri AC, kulkas, kendaraan bermotor, dan lainnya. Kita selama ini hanya mengandalkan tiga sektor untuk cukai, hanya rokok, alkohol dan etil alkohol. Kita termasuk negara yang mengenakan cukai hanya itu saja, mari kita cari yang lebih jelas," tutur Bhima, ketika ditemui dalam diskusi 'Asap VS Uap' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 27 Januari 2018.
 
‎Pengguna vape, kata Bhima, juga tidak sebanyak penikmat rokok yang telah terjadi sekian lamanya. Seorang yang membeli vape hanya kalangan menengah ke atas.
 
"Karena lebih ke arah lifestyle, ini bukan kebutuhan. Kalau kebutuhan seperti rokok. Hanya milenial kaya saja. Jadi likuid ini jangan dikenakan," tegas dia.
 
Dia menceritakan, tim Indef pernah meneliti potensi cukai dari kendaraan bermotor, maka negara bisa memperoleh penerimaan sebesar Rp6 triliun.
 
"Penerimaan kendaraan bermotor itu, jika kita kalikan dengan total produksi nasional. Itu yang bisa kita dapatkan," ujarnya.
 
Minuman yang manis-manis, lanjut dia, dari penelitian yang telah dilakukan, maka penerimaan negara yang bisa didapatkan dari minuman manis sebesar Rp400 miliar.
 
"Itu potensinya kalau dari minuman Rp400 miliar. Ini dari cukai vape, kalau satu juta pengguna saja hanya Rp57miliar. Kalau dua juta likuid yang beredar, kira-kira paling tinggi baru Rp100 miliar ini masalahnya, kenapa barang-barang kecil yang dikenakan cukai," pungkas Bhima.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan