Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin

Kemenkeu: Ketahanan Eksternal Tetap Terjaga Ditopang Surplus NPI

Antara • 23 November 2021 07:48
Jakarta: Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga di tengah pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun. Diharapkan kondisi ini terus terjadi di masa-masa mendatang.
 
Febrio menyebutkan stabilitas ketahanan eksternal Indonesia ini salah satunya ditopang oleh Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2021 yang surplus USD10,7 miliar atau 1,49 persen terhadap PDB.
 
"Surplus ini menunjukkan ketahanan eksternal Indonesia yang cukup kokoh dan momentum ini masih tetap akan kita pertahankan seiring dengan pemulihan ekonomi kedepannya,” kata Febrio, di Jakarta, dilansir dari Antara, Selasa, 23 November 2021.

Perbaikan kinerja NPI pada triwulan III didorong oleh kinerja transaksi berjalan yang mencatatkan surplus sebesar USD4,47 miliar serta surplus transaksi modal dan finansial sebesar USD6,1 miliar.
 
Surplus transaksi berjalan didorong oleh peningkatan yang cukup signifikan dari neraca perdagangan barang khususnya kenaikan ekspor barang non-migas sedangkan neraca migas masih menunjukkan defisit.
 
Ekspor barang non-migas tercatat tumbuh sebesar 14,7 persen (qtq) dan 50,7 persen (yoy). Di tengah penerapan PPKM pada triwulan III 2021, ekspor tetap menunjukkan kinerja yang sangat positif.
 
Untuk ekspor triwulan III-2021 meningkat karena kinerja baik di produk bahan bakar/hasil pertambangan serta produk manufaktur yang tumbuh masing-masing sebesar 128 persen (yoy) dan 37,7 persen (yoy). Peningkatan ekspor didorong kenaikan permintaan global terutama dari negara mitra utama dagang seperti Tiongkok, India, dan AS, serta peningkatan harga komoditas.
 
Untuk terus mendukung perbaikan kinerja ekspor, pemerintah akan berfokus pada kebijakan untuk memperbaiki efisiensi, meningkatkan daya saing ekonomi serta meningkatkan nilai tambah produk ekspor komoditas. Penguatan industri nasional juga akan terus ditingkatkan sehingga dapat mendukung program optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
 
Selain itu, impor barang juga menunjukkan perbaikan sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi domestik dan ekspor yang semakin kuat yakni tumbuh 2,7 persen (qtq) dan 43,3 persen (yoy).

Peningkatan impor

Peningkatan impor barang didorong oleh adanya peningkatan impor barang konsumsi 55,4 persen (yoy) dan impor bahan baku 49,7 persen (yoy), serta impor barang modal yang tercatat 17,7 persen (yoy). Sementara itu, neraca pendapatan primer mengalami defisit sebesar USD8,33 miliar, sedangkan neraca pendapatan sekunder tercatat surplus USD1,46 miliar.
 
Kemudian, terjadi surplus pada transaksi modal dan finansial di triwulan III yang mencapai USD6,1 miliar atau dua persen dari PDB ditopang oleh perbaikan kinerja investasi lainnya serta surplus investasi langsung dan terjaganya investasi portofolio.
 
Terkendalinya penyebaran covid-19 juga membuat kepercayaan investor masih tinggi sehingga menopang surplus aliran arus modal asing yang melalui investasi langsung hingga mencapai USD3,3 miliar.
 
Untuk kinerja investasi portofolio masih mampu membukukan surplus sebesar USD1,1 miliar di tengah tekanan arus keluar investor asing di pasar obligasi pemerintah. Membaiknya kinerja transaksi modal dan finansial juga tidak terlepas dari kinerja investasi lainnya yang mampu mengalami surplus sebesar USD1,5 miliar.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan