"Ini naik dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp84,3 triliun atau 0,73 persen," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja bersama Banggar DPR, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016) malam.
Bambang mengatakan, penyebab defisit membengkak pada enam bulan pertama yakni karena realisasi penerimaan negara yang baru terkumpul Rp634,7 triliun atau 35,5 persen dari target dalam APBNP sebesar Rp1.786,2 triliun. Realisasi ini tentu lebih rendah dari semester satu tahun lalu yakni Rp667,9 triliun atau 37,9 persen dari target Rp1.761,6 triliun.
Untuk penerimaan negara dari sektor perpajakan sebesar Rp522 triliun atau 33,9 persen dari target Rp1.539,2 triliun, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp535,1 triliun atau 35,9 persen dari target Rp1.489,3 triliun.
Sedangkan untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) baru terealisai Rp112,1 triliun atau 45,7 persen dari target Rp245,1 triliun, lebih rendah dibanding semester satu tahun lalu Rp132,5 triliun atau 49,2 persen dari Rp269,1 triliun.
"Dibanding tahun lalu penerimaan memang lebih rendah Rp33 triliun," klaim Bambang.
Sementara dari sisi belanja negara diakui meningkat dibanding tahun lalu. Realisasi semester satu tahun ini sebesar Rp865,4 triliun atau 41,5 persen dari target Rp2.082,9 triliun. Tahun lalu realisasinya sebesar Rp752,2 triliun atau 37,9 persen dari Rp1.984,1 triliun.
Serapan belanja tersebut terdiri dari belanja pusat yakni Kementerian/Lembaga (K/L) Rp262,8 triliun atau 34,2 persen dari Rp767,8 triliun, lebih tinggi dari semester satu 2015 sebesar Rp195,3 persen atau 24,5 persen dari Rp795,5 triliun dan belanja non K/L Rp218,5 triliun atau 40,6 persen dari Rp538,9 triliun, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu Rp222,2 triliun atau 42,4 persen dari Rp524,1 triliun. Serta transfer daerah Rp384 triliun atau 49,5 persen dari Rp776,3 triliun, lebih tinggi dari semester satu tahun lalu Rp334,7 triliun atau 50,4 persen dari Rp664,6 triliun.
"Di mana kita sudah keluarkan biaya mencapai Rp276,6 triliun atau sekitar 93,4 persen yang berasal dari pembiayaan dalam negeri Rp300,9 triliun, dan luar negeri yang negatif Rp24,3 triliun. Sehingga posisi akhir semester satu, sisa pagu anggaran lebih (SILPA) adalah Rp45,9 triliun," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id