"Ada satu berita yang baik namun tentu saja ini akan ada konsekuensinya yaitu bahwa belanja negara mengalami percepatan. Jadi banyak kementerian lembaga yang nampaknya cukup cepat melakukan penyerapan anggaran pada awal tahun karena perencanaannya makin baik. Dan tentu saja karena bapak presiden menginstruksikan agar dilakukan percepatan terutama untuk berbagai belanja yang menyangkut infrastruktur," ungkap Sri Mulyani, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Pihaknya pun memperkirakan pada akhir tahun penyerapan belanja kementerian lembaga itu akan lebih tinggi dari rata-rata setiap tahunnya, yakni mencapai 97,1 persen.
"Ini tentu saja merupakan berita baik karena artinya pemerintah semakin baik di dalam merencanakan dan mengeksekusi anggarannya. Kita akan terus memantau penghematan anggaran sebesar Rp64,7 triliun dari berbagai kementerian lembaga," ujarnya.
Sedangkan untuk transfer ke daerah, pihaknya akan melakukan bersama-sama Kementerian Dalam Negeri untuk memantau masing-masing pemerintah daerah agar melakukan pengendalian dan penundaan dari DAU dan DBH yang akan mengganggu kegiatan di pemerintah daerah yang terkena kebijakan ini.
"Kita juga akan terus mengupayakan apabila memang terdapat kemampuan untuk melakukan pembayaran dari penundaan DAU ini pada Desember terutama untuk daerah-daerah yang saat ini memang merasakan penudaaan DAU sehingga sangat menekan APBD-nya. Jadi kita akan terus melihat kemungkinan untuk melakukan pembayaran untuk daerah-daerah pada Desember apabila memang keuangan negara dan penerimaan negara memungkinkan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News