Pengajuan penambahan PMN kepada beberapa BUMN itu dilakukan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro ketika melakukan rapat bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Bambang mengatakan, ada empat BUMN yang akan memperoleh tambahan PMN diantaranya PT PLN (Persero), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Badan Layanan Umum Lembaga Managemen Aset Negara (BLU-LMAN), dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Untuk PLN, usulan tambahan penyertaan modalnya yakni Rp13,56 triliun. Bambang menjelaskan besaran itu merupakan hasil pajak dari revaluasi aset yang dilakukan PLN. Sementara, pada APBN induk, PLN telah menerima Rp10 triliun. Sehingga dengan adanya tambahan ini PMN untuk PLN menjadi Rp23,56 triliun.
"Kami senang kalau dapat (penerimaan pajak) Rp13 triliun. Tapi kami tahu PLN ini bukan BUMN komersial, dan bebannya berat karena harus menyediakan listrik, dan cash flow-nya tidak mudah. Maka kami investasikan lagi Rp13 triliun dalam bentuk PMN PLN," kata Bambang, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2016).
Sementara untuk BLU-LMAN sebesar Rp16 triliun. BLU ini akan berfungsi sebagai land bank atau bank tanah dalam menyediakan lahan bagi proyek-proyek infrastruktur yang selama ini tersendat karena pembebasan lahan.
Sedangkan tambahan PMN untuk BPJS Kesehatan sebesar Rp6,82 triliun, dan PMN untuk BPLS sebagai cadangan pembiayaan guna dana antisipasi pembiayaan pada masyarakat terdampak lumpur Sidoarjo sebesar Rp54,3 miliar. Sehingga, jika ditotal tambahan PMN dalam RAPBNP 2016 sekitar Rp36,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id