Berdasarkan data yang dihimpun dari Ditjen Perimbangan Keuangan, Kemenkeu, Rabu 22 Juni, simpanan pemda tertinggi berada di bank berdasarkan provinsi adalah DKI Jakarta Rp12,5 triliun, Jawa Barat Rp8,1 triliun, dan Jawa Timur Rp4,4 triliun.
Sementara untuk tingkat kabupaten yakni Bogor Rp2,1 triliun, Bandung Rp1,9 triliun, dan Bekasi Rp1,8 triliun. Sedangkan tingkat kota yakni Medan Rp2,6 triliun, Surabaya Rp2,1 triliun, dan Cimahi Rp2,0 triliun.
Dirjen Perimbangan Keuangan, Kemenkeu, Boediarso Teguh Widodo menjelaskan, dibandingkan dengan April yang sebesar Rp238,8 triliun memang terjadi peningkatan Rp7,4 triliun. Namun dibandingkan dengan periode Mei tahun lalu terjadi penyusutan Rp9 triliun dari Rp255,3 triliun.
Boedi menduga, penurunan dana menganggur tersebut karena adanya punishment atau ganjaran bagi pemda yang tak menyerap atau menggunakan dana yang disalurkan, maka harus mengkonversi penyaluran selanjutnya melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 235 Tahun 2015 tentang Konversi Penyaluran Dana Bagi Hasil dan/atau Dana Alokasi Umum dalam Bentuk Nontunai. "Konversi ke SBN pengaruhnya positif dan mungkin juga karena penyerapan belanja (daerah) lebih bagus dibanding tahun lalu," kata Boedi.
Pelaksanaan konversi tahap pertama sudah dilakukan untuk penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) di April 2016, dengan nilai yang dikonversi sebesar Rp359 miliar, dan nilai SBN sebesar Rp360,8 miliar kepada enam daerah.
Sampai dengan saat ini belum ada daerah yang menyampaikan pengajuan pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption), sehingga SBN dimaksud akan dicairkan pada saat jatuh tempo, yaitu tanggal 1 Juli 2016. Sedangkan, untuk konversi tahap kedua direncanakan akan dilaksanakan pada awal Juli 2016.
Lebih jauh, untuk realisasi belanja mencapai Rp228,8 triliun atau 20,90 persen, sedangkan realisasi pendapatan daerah sampai Mei 2016 mencapai Rp335,4 triliun atau 32,41 persen sehingga terdapat surplus Rp106,5 triliun.
Dalam periode yang sama, posisi kas sampai dengan bulan Mei 2016 (berdasarkan data 491 daerah) mencapai Rp219,8 triliun. Selanjutnya perkiraan belanja untuk tiga bulan ke depan yaitu bulan Juli, Agustus, September 2017 secara nasional mencapai Rp240,5 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News