Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Medcom/Annisa Ayu.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Medcom/Annisa Ayu.

Luhut: Pemerintah Jokowi tak Sempurna, tapi Jauh Lebih Baik

Suci Sedya Utami • 08 April 2019 15:49
Jakarta: Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengakui Pemerintahan Presiden Joko Widodo memang tidaklah sempurna. Namun di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia jauh lebih baik.
 
Hal tersebut disampaikan Luhut dalam merespons tudingan terkait kondisi Indonesia yang asetnya perlahan mulai bocor dan dibawa lari oleh asing ke luar negeri. Tudingan tersebut berali-kali dilontarkan oleh kubu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
 
Luhut pun minta pembuktian terkait ke mana bocornya aset negera yang ditudingkan tersebut. Sebab dirinya mengaku bingung untuk mendefinisikan dengan jelas setiap kali orang bilang jika kekayaan negera dibawa pergi ke luar negeri.

"Kalau Anda bilang ada bocor, bocornya di mana? Sebutkan di mana? Saya tidak katakan pemerintahan ini sempurna, tapi much-much better dari yang lalu," kata Luhut di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2019.
 
Luhut pun menegaskan perihal bocornya dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah tidak benar. Dia bilang pemerintah mengelola keuangan dengan baik.
 
Dia juga membantah jika sumber daya alam (SDA) Indonesia banyak dinikmati asing karena adanya kebebasan bagi asing untuk berinvestasi. Mantan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) ini menegaskan undang-undang telah mengatur adanya batasan investasi asing.
 
Di sisi lain dia juga menyinggung mengenai pertumbuhan ekonomi di level lima persen yang dinilai rendah. Luhut bilang dirinya justru ingin belajar apabila ada yang bilang bisa menumbuhkan ekonomi hingga delapan persen dalam waktu yang singkat.
 
"Saya malah ingin belajar juga dari dia. Pertahankan ini saja (lima persen) bukan main. Angka lima persen ini baik, bukan kita saja yang bilang, tapi semuanya. Jadi kalau bilang ndasmu aneh juga, kok bisa kasar begitu. Bukan sesederhana itu atur pemerintah," ujar Luhut.
 
Dirinya menambahkan sebenarnya tidak masalah masyarakat mau pilih calon nomor urut 01, atau 02 karena itu hak konstitusi. Namun dirinya meminta agar jangan menyebarkan berika bohong dan ujaran kebencian.
 
Sementara itu calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menantang rivalnya Prabowo Subianto membuktikan tudingan kebocoran anggaran negara. Jokowi tak ingin tudingan itu sebatas omongan.
 
"Kan sudah dijawab KPK juga, saya mau jawab apa lagi? Kalau bocor ya laporkan saja ke KPK, yang bocor di sebelah mana, bocornya di kran yang mana, di sektor apa, jumlahnya berapa, bawa bukti-bukti, nih KPK tangkap itu tangkap itu," ujar Jokowi.
 
Jokowi tak ingin Prabowo sekadar melemparkan pernyataan tanpa pembuktian. Jika memang ada, pemerintah bisa memperbaiki kebocoran itu.
 
"Jangan dari dulu sampai sekarang bocar bocor bocar bocor, yang mana bocornya tunjukkan. Kita ini juga ingin memperbaiki, mungkin ada kebocoran tapi tunjukkan demi kebaikan," ungkap Jokowi.
 
Prabowo kembali menyinggung kebocoran anggaran saat berorasi di kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Prabowo meyebut pelan-pelan pernyataannya mulai terbukti satu per satu.
 
"Ucapan saya kemarin terbukti. Tiga hari yang lalu KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi yang bocor itu dua ribu trilun rupiah. Selama ini Prabowo mengatakan seribu. Ternyata lebih kan," kata Prabowo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan