Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

Pelaku Bisnis Indonesia Paling Optimistis Sedunia Sambut 2023, Berikut Penjelasannya

Angga Bratadharma • 23 Februari 2023 16:06
Jakarta: Grant Thornton kembali mengeluarkan laporan rutin International Business Report (IBR) terbaru untuk menggambarkan persepsi pelaku bisnis global terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi dalam 12 bulan ke depan, termasuk Indonesia.
 
Mengutip keterangan tertulis Grant Thornton, Kamis, 23 Februari 2023, memasuki 2023, perekonomian dunia terus dibayangi oleh ketidakpastian, sejalan dengan belum ada tanda-tanda berakhirnya perang Rusia-Ukraina, ditambah lagi dengan kenaikan harga barang-barang yang masih akan terjadi pada tahun ini akibat rantai pasok yang masih terganggu.
 
Dihadapkan dengan tingkat ketidakpastian ekonomi memasuki 2023, optimisme pelaku bisnis global menurun lima persen menjadi 59 persen (turun dari 64 persen dibandingkan dengan kuartal I-2022). Tidak dipungkiri bisnis secara global memprediksi berbagai skenario ekonomi yang akan terjadi di 2023.

Menurut laporan IBR Grant Thornton, ketidakpastian ekonomi dan biaya energi tetap menjadi sorotan utama secara global dengan 60 persen pelaku bisnis global menyatakan hal ini sebagai tantangan utama dalam mengembangkan bisnis mereka. Hal ini diikuti oleh ketersediaan pekerja terampil (57 persen) dan biaya tenaga kerja (55 persen).

Pelaku bisnis Indonesia paling optimistis sedunia

Berbeda dengan hasil dari pelaku usaha global, dalam laporan IBR Grant Thornton tersebut memaparkan 76 persen pelaku bisnis Indonesia optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat selama 2023. Angka ini menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat pertama secara global, diikuti Vietnam (75 persen) dan Uni Emirat Arab (74 persen).
Baca: Sri Mulyani Marah Besar Anak Pejabat Kemenkeu Lakukan Penganiayaan

"Kabar positif tersebut tentu membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi 2023," kata laporan tersebut.
 
Optimisme pelaku bisnis Indonesia didukung oleh dua hal utama yang berkaitan yaitu optimisme terkait pendapatan dan harga jual. Pelaku bisnis di Indonesia juga tercatat memiliki ekspektasi paling tinggi sedunia untuk kenaikan pendapatan mereka di 2023 yang diyakini oleh 84 persen dari responden.
 
Sebanyak 72 persen dari pelaku usaha juga masih cukup berani untuk menaikkan harga jual produk mereka di tahun ini terlepas dari resesi yang menghantui. Tidak hanya itu, sebanyak 74 persen pelaku bisnis Indonesia juga akan fokus untuk melakukan investasi di bidang teknologi dan menyelenggarakan berbagai program guna mempersiapkan tenaga kerja berkualitas.
 
Sebuah catatan menarik juga terlihat saat Indonesia mendominasi jawaban pelaku usaha India terkait negara yang diyakini akan memiliki pertumbuhan tertinggi untuk pasar non-domestik mereka.
 
Hal ini sejalan dengan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia yang menyebutkan volume perdagangan kedua negara pada periode Januari hingga Juni 2022 menyentuh sekitar USD16,6 Miliar atau naik 81 persen dari periode sama tahun sebelumnya.

Skenario ekonomi dunia

CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan memasuki 2023, banyak skenario pesimistis dan skeptis mengenai perekonomian dunia yang sangat menurun, apabila dilihat dari invasi Rusia ke Ukraina, perubahan kebijakan moneter Amerika, dan belum lagi lonjakan covid-19 Tiongkok.
 
Namun, laporan IBR Grant Thornton di awal tahun ini membawa kabar baik, yakni pelaku usaha Indonesia sangat optimistis menyambut 2023, tentunya diharapkan laporan survei ini dapat menularkan semangat dan optimisme untuk pelaku usaha lainnya dalam menumbuhkan bisnis mereka di tengah ekonomi global yang diprediksi akan bergejolak.
 
"Bahkan IMF menyebut Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global karena dilihat dari angka-angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan positif. Hal ini terbukti, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen," ucapnya.
 
Kendati demikian, tambahnya, pemerintah harus tetap mempunyai kebijakan-kebijakan dalam meningkatkan penguatan ekonomi nasional dalam menghadapi ancaman resesi yang akan terjadi. Strategi yang dapat dilakukan antara lain perlu adanya pemberdayaan terhadap ekonomi domestik dengan menggali potensi sumber daya di daerah.
 
"Pemerintah juga harus memperhatikan pelaku UMKM yang memiliki peran yang cukup besar bagi perekonomian nasional. Tidak hanya itu, pemerintah diharapkan dapat mengelola dana APBN 2023 dengan lebih baik lagi. Dari semua kesiapan tersebut, diharapkan Indonesia mampu melewati ancaman resesi 2023," tutup Johanna.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan