Hal itu dilakukan dengan menjejali akses produk dan layanan jasa keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, dana pensiun, dan fasilitas pembayaran. Langkah tersebut dinilai akan sangat membantu, khususnya bagi kelompok marjinal dan berpendapatan rendah.
"Peran lembaga keuangan seperti perbankan diharapkan mampu menjangkau pelosok pedesaan dan mampu mengedukasi serta memajukan perekonomian pedesaan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Workshop Keuangan Inklusif secara virtual, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus 2023.
Ia berharap Workshop Keuangan Inklusif yang mengangkat tema Program Karya Ekonomi Komunitas Kalimantan Barat ini dapat meningkatan inklusi dan literasi keuangan hingga ekonomi masyarakat.
Sehingga pada akhirnya, dapat memberikan manfaat dan dampak berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat, terutama dalam upaya untuk membangkitkan perekonomian.
"Dengan begitu, pertumbuhan keuangan inklusif dapat tercapai hingga sebesar 90 persen di tahun 2024," tutur Airlangga.
Baca juga: Gegara Minim Literasi Keuangan Bisa Terjebak Pinjol |
Pilar strategi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi
Menurut Airlangga, program keuangan inklusif bagi semua kelompok masyarakat yang terus digencarkan oleh pemerintah menjadi salah satu pilar dalam strategi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional.
"Workshop Keuangan Inklusif menjadi bagian dari upaya peningkatan inklusi keuangan dengan fokus sasaran UMK (Usaha Mikro Kecil) serta pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis komunitas," sebut dia
Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian Erdiriyo menyampaikan, workshop tersebut juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada peserta terkait literasi dan inklusi keuangan, peluang akses permodalan dan pembiayaan salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Serta penjaminan melalui lembaga keuangan formal dan juga peluang kemitraan antara usaha mikro dan kecil dengan stakeholders keuangan inklusif," urai dia.
Dalam workshop di Kabupaten Landak, Pj. Bupati Landak yang diwakilkan oleh Sekda Kabupaten Landak Vincensius menyampaikan kegiatan ini menjadi momen yang tepat bagi pelaku UMKM Kabupaten Landak memperluas kemitraannya melalui pinjaman KUR serta pengembangan e-commerce untuk peluang usaha yang lebih luas.
Sedangkan dalam workshop di Kabupaten Bengkayang, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis dalam sambutannya menyampaikan tantangan dalam mewujudkan inklusi keuangan terutama daerah pedesaan dan 3T.
"Dimana Kabupaten Bengkayang yang merupakan daerah perbatasan dengan Malaysia, yaitu berupa akses teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya literasi dan inklusi keuangan," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News