Penduduk miskin pada Maret 2024 turun 0,68 juta orang dari Maret 2023, sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, penurunan angka kemiskinan ini terjadi tengah stagnasi ekonomi global.
Angka kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.
"Penurunan tingkat kemiskinan ini memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global," kata Febrio dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Juli 2024
Baca juga: BPS: Jumlah Orang Miskin di Tanah Air Berkurang, jadi 25,22 Juta |
Secara spasial juga terjadi perbaikan, dia menjelaskan, tingkat kemiskinan menurun baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Tingkat kemiskinan di perkotaan turun ke level 7,09 persen dari 7,29 persen pada Maret 2023. Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan mengalami penurunan menjadi sebesar 11,79 persen dari 12,22 persen pada Maret 2023.
Penurunan kemiskinan tertinggi di Bali dan Nusra
Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusra.Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (Rasio Gini) juga menurun dan berada di bawah level prapandemi menjadi sebesar 0,379 pada Maret 2024 (Maret 2023: 0,388).
Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Penurunan ketimpangan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan.
Penurunan angka kemiskinan pada Maret 2024 ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial Pemerintah, khususnya dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024.
"Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News