Bambang menilai kekhawatiran tersebut muncul, karena keseimbangan eksternal ekonomi Indonesia yang semakin perlu diwaspadai.
"Neraca perdagangan kita selalu surplus untuk dua tahun lebih, tapi saya lihat angkanya makin lama makin kecil. Ini sebenarnya sudah mulai lampu kuning,” kata Bambang dalam sebuah diskusi secara virtual di Jakarta, Senin, 15 April 2024.
Menurut Bambang, dalam dua tahun terakhir surplus neraca perdagangan tercatat semakin mengecil hingga mencapai di bawah USD1 juta. Kondisi ini akan menjadi kritis, karena diperparah oleh meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah.
Imbas dari serangan Iran ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024, menurut dia, selain harga komoditas global yang akan semakin naik tajam, distribusi rantai pasok komoditas juga akan terganggu. "Terutama yang melalui Laut Merah dan Selat Hormuz," ujar dia.
Bambang juga menyatakan neraca berjalan Indonesia juga terganggu akibat tingkat suku bunga yang tinggi dan tertahan membuat permintaan global menjadi melemah.
"Jadi, ekspor kita entah yang manufaktur maupun komoditas, dua-duanya tidak punya prospek bagus meskipun ada pelemahan rupiah," ujar Bambang. Pelemahan rupiah, sambung dia, biasanya dapat berguna untuk menjangkau ekspor.
Namun masalah muncul ketika ekspor masih didominasi produk komoditas. Padahal, era ledakan komoditas atau commodity booming telah berakhir sejak tahun lalu.
Di sektor jasa, kata Bambang lagi, tantangan lebih berat muncul. Sebab, salah satu defisit yang muncul yaitu freight atau shipping.
"Dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS, ditambah kemungkinan terganggunya jalur distribusi Terusan Suez, Laut Merah, Selat Hormuz, termasuk Samudra Hindia, maka saya khawatirkan justru current account defisit kita bisa melebar," tutur Bambang lagi.
Baca juga: Was-was Kondisi Geopolitik, Sri Mulyani Kumpulkan Anak Buah Bahas Konflik Iran-Israel |
Iran-Israel memanas
Adapun kondisi global saat ini tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel. Konflik terbaru antara Iran dan Israel dipicu oleh serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak (drone) ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024 malam.
Serangan tersebut, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.
Atas kondisi tersebut, Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.
"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah," kata Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id